Rabu, 25 September 2013

Kalau Kampus Dirusak, Salahkan Pimpinan Kampus

Mungkin banyak bertanya bahkan sinis ketika membaca tulisan ini tapi itulah fakta, w sebenarnya udah bosen denger ribut-ribut soal kampus ini bukannya apa yang dipertontonkan adalah emosi terhadap institusinya sendiri walau diluar emosi itu banyak prestasi di torehkan bahkan di dunia kerja pun keberadaan manusia-manusia dari kampus ini disegani

W nulis ini berawal dari sebuah berita tengah malam ketika w sedang liat linimasa dari jejaring sosial w begitu w baca pertama agak prihatin dengan kelakuan para adik-adik mahasiswa ini tapi kalau dilihat permasalahannya lagi dan info yang w dapat sangat wajar lah mereka melakukan itu.

Namun apakah itu didengar masyarakat awam ketika alasan mahasiswa ini merusak karena kelakuan busuk para pemimpin tempat mereka belajar ? w ga yakin karena inilah salah satu komentar status yang w temui yang terkait soal ini

“untuk orang tua dari para mahasiswa uki yang kerjaannya berantem, tawuran, ngerusak, berentiin aja anaknya gag usah di sekolahin lagi.. sayang banget uangnya.. mending dipake buat nyekolahin anak-anak yang kurang mampu.. lebih bermanfaat.. punya kesempatan punya dana untuk sekolah gag dipake baik-baik.. malah di sia-siain.. kasian amat orang tuanya.. dikata duit tinggal cabut dari kebon belakang kali ya.. *emosi*”

Pernyataan di atas adalah sebuah status yang w ambil dari jejaring sosial kebetulan teman sekolah w dulu, memang apa yang ditulis adalah wajar karena itu yang nulis sebagai anak kuliahan awam hanya tahu berangkat dari rumah, kuliah, kemudian pulang ke rumah (kalo itu pulang kerumah, kalau di nangkring di mall atau tempat hiburan lain)

Tapi apakah tipe mahasiswa seperti ini tahu alur lalu lintas uang yang mereka bayarkan tiap semester untuk apa saja termasuk untuk urusan kegiatan mahasiswa ? paling ndak ada yang tahu cuma pasrah dan ikutin aturan kapan harus bayar kalo ga bisa bayar melas2 kayak pengemis di perempatan lampu merah berbelas kasihan dapat dispensasi

Lantas bagaimana kalau ada mahasiswa yang benar-benar aktif ibarat alur perdagangan dimana ada uang ada barang, begitu juga ada bayaran pasti ada effeknya donk untuk kelanjutan mahasiswa tapi nyatanya tidak ada tuch

Bagi w adalah wajar lah bagaimana beringasnya mereka karena mereka menuntut yang menjadi hak mereka, ingat ilmu ekonomi pembeli adalah raja, kalo di analogikan di kampus pembeli itu adalah para mahasiswa karena mereka membayar dan kampus harus melayani yang sesuai dengan ideology kampus tersebut MELAYANI BUKAN DILAYANI tapi nyatanya ?!

Trus kalau ada yang bilang, “trus harus dengan kekerasan untuk menyelesaikan masalah, atau gimana w harus belajar dimana kalau ruangan dirusak,”

w cuma bisa bilang, Heeeellloooo makanya peka ama sekitar jangan cuma taunya bayar, kuliah, buat skripsi, sidang, lulus, trus kerja tanpa pernah mikir gimana uang yang lu pada bayar itu lalu lintasnya apakah benar untuk kampuas dan operasional atau tidak atau udah sesuai dengan uang dan fasiltias pendukung ?!

misalnya lu bayar semesteran pasti itu ada rincian dimana lu akan ada praktek dan lain-lainnya tapi nyatanya praktek itu tempat dan fasilitas alatnya TIDAK SESUAI dengan nominal yang lu bayar let see 1 orang bayar IDR 2 juta di kali perkelas nya misal 20 trus dikali lagi per angkatan, sesuai kah ?!

Tapi bagi anak yang BERADA dan PASRAH tidak akan mempermasalahkan itu karena bagi mereka adalah kuliah dan kuliah tanpa memikirkan sekitar termasuk aktivitas teman-teman mereka yang berorganisasi, benar kan ?!

Bagi w yang salah dan harus dipersalahkan dalam kasus kampus itu adalah pimpinan beserta staff dan para dosennya termasuk Yayasan kalo itu berbentuk yayasan karena TIDAK BECUS mengelola institusi pendidikan.

Uang bayaran mahasiswaa dipake bukan pada tempatnya, isi brosur ketika disodorkan kepada calon mahasiswa baru udah kayak menjual surga tetapi nyata nya NERAKA !! tapi itu FAKTA kawan, FAKTA !!

Titel aja gede sampai doctor tapi kelakuan ga jauh beda kayak orang yang lapar lebih dari setahun begitu lihat makanan (baca: uang dan kekuasaaan) langsung lahap tanpa napas

Bukan memojokkan tetapi manusia-manusia didalam kampus tersebut yang merasa punya uang dan kuasa banyak memiliki kepentingan perut dan isi kepalanya ketimbang menjalankan ideology dari kampus tersebut, w bisa lihat bagiamana tiap bagian mulai dari mahasiswa hingga pimpinan pasti banyak kaitan talian darah ya kalau diulur-ulur ntu udah kayak jaringan silsilah keluarga bahkan bisa jadi Dinasti atau jaringan narkoba dan teroris huahaha

Jadi menurut w sich lebih baik nich MANUSIA-MANUSIA yang KATANYA berpendidikan namun MISKIN integritas (yang merasa PIMPINAN) mending mundur saja lah dari pada KERAS KEPALA daripada terjadi seperti kejadian kemarin apalagi bawa-bawa PREMAN, malu pak ama titel SARJANA, MASTER ama DOKTOR nya !! To*&L !

Akhir kata, w cuma bisa bilang buat mahasiswa kampus itu, tuntutlah apa yang menjadi hak mu ketika dirimu mendaftar dan menentukan pilihan kalau tidak sesuai laporkan dengan baik-baik kalau tidak ada perubahan barunya beringas JANGAN kayak anak MAMI yang bisanya berangkat dari rumah, kuliah, pulang mending kalau pulang kalau taunya brutal lebih brutal daripada anak2 yang melakukan aksi kemarin, pilih mana ?!

Cawang, 24092013 14:50

@Lorcasz