Mungkin banyak bertanya bahkan
sinis ketika membaca tulisan ini tapi itulah fakta, w sebenarnya udah bosen
denger ribut-ribut soal kampus ini bukannya apa yang dipertontonkan adalah
emosi terhadap institusinya sendiri walau diluar emosi itu banyak prestasi di
torehkan bahkan di dunia kerja pun keberadaan manusia-manusia dari kampus ini
disegani
W nulis ini berawal dari sebuah
berita tengah malam ketika w sedang liat linimasa dari jejaring sosial w begitu
w baca pertama agak prihatin dengan kelakuan para adik-adik mahasiswa ini tapi
kalau dilihat permasalahannya lagi dan info yang w dapat sangat wajar lah
mereka melakukan itu.
Namun apakah itu didengar
masyarakat awam ketika alasan mahasiswa ini merusak karena kelakuan busuk para
pemimpin tempat mereka belajar ? w ga yakin karena inilah salah satu komentar
status yang w temui yang terkait soal ini
“untuk orang tua dari para
mahasiswa uki yang kerjaannya berantem, tawuran, ngerusak, berentiin aja
anaknya gag usah di sekolahin lagi.. sayang banget uangnya.. mending dipake
buat nyekolahin anak-anak yang kurang mampu.. lebih bermanfaat.. punya
kesempatan punya dana untuk sekolah gag dipake baik-baik.. malah di sia-siain..
kasian amat orang tuanya.. dikata duit tinggal cabut dari kebon belakang kali
ya.. *emosi*”
Pernyataan di atas adalah sebuah
status yang w ambil dari jejaring sosial kebetulan teman sekolah w dulu, memang
apa yang ditulis adalah wajar karena itu yang nulis sebagai anak kuliahan awam hanya
tahu berangkat dari rumah, kuliah, kemudian pulang ke rumah (kalo itu pulang
kerumah, kalau di nangkring di mall atau tempat hiburan lain)
Tapi apakah tipe mahasiswa
seperti ini tahu alur lalu lintas uang yang mereka bayarkan tiap semester untuk
apa saja termasuk untuk urusan kegiatan mahasiswa ? paling ndak ada yang tahu
cuma pasrah dan ikutin aturan kapan harus bayar kalo ga bisa bayar melas2 kayak
pengemis di perempatan lampu merah berbelas kasihan dapat dispensasi
Lantas bagaimana kalau ada
mahasiswa yang benar-benar aktif ibarat alur perdagangan dimana ada uang ada
barang, begitu juga ada bayaran pasti ada effeknya donk untuk kelanjutan
mahasiswa tapi nyatanya tidak ada tuch
Bagi w adalah wajar lah bagaimana
beringasnya mereka karena mereka menuntut yang menjadi hak mereka, ingat ilmu
ekonomi pembeli adalah raja, kalo di analogikan di kampus pembeli itu adalah
para mahasiswa karena mereka membayar dan kampus harus melayani yang sesuai
dengan ideology kampus tersebut MELAYANI BUKAN DILAYANI tapi nyatanya ?!
Trus kalau ada yang bilang, “trus
harus dengan kekerasan untuk menyelesaikan masalah, atau gimana w harus belajar
dimana kalau ruangan dirusak,”
w cuma bisa bilang, Heeeellloooo
makanya peka ama sekitar jangan cuma taunya bayar, kuliah, buat skripsi,
sidang, lulus, trus kerja tanpa pernah mikir gimana uang yang lu pada bayar itu
lalu lintasnya apakah benar untuk kampuas dan operasional atau tidak atau udah
sesuai dengan uang dan fasiltias pendukung ?!
misalnya lu bayar semesteran
pasti itu ada rincian dimana lu akan ada praktek dan lain-lainnya tapi nyatanya
praktek itu tempat dan fasilitas alatnya TIDAK SESUAI dengan nominal yang lu
bayar let see 1 orang bayar IDR 2 juta di kali perkelas nya misal 20 trus
dikali lagi per angkatan, sesuai kah ?!
Tapi bagi anak yang BERADA dan
PASRAH tidak akan mempermasalahkan itu karena bagi mereka adalah kuliah dan
kuliah tanpa memikirkan sekitar termasuk aktivitas teman-teman mereka yang
berorganisasi, benar kan ?!
Bagi w yang salah dan harus
dipersalahkan dalam kasus kampus itu adalah pimpinan beserta staff dan para
dosennya termasuk Yayasan kalo itu berbentuk yayasan karena TIDAK BECUS
mengelola institusi pendidikan.
Uang bayaran mahasiswaa dipake
bukan pada tempatnya, isi brosur ketika disodorkan kepada calon mahasiswa baru
udah kayak menjual surga tetapi nyata nya NERAKA !! tapi itu FAKTA kawan, FAKTA
!!
Titel aja gede sampai doctor tapi
kelakuan ga jauh beda kayak orang yang lapar lebih dari setahun begitu lihat
makanan (baca: uang dan kekuasaaan) langsung lahap tanpa napas
Bukan memojokkan tetapi
manusia-manusia didalam kampus tersebut yang merasa punya uang dan kuasa banyak
memiliki kepentingan perut dan isi kepalanya ketimbang menjalankan ideology
dari kampus tersebut, w bisa lihat bagiamana tiap bagian mulai dari mahasiswa
hingga pimpinan pasti banyak kaitan talian darah ya kalau diulur-ulur ntu udah
kayak jaringan silsilah keluarga bahkan bisa jadi Dinasti atau jaringan narkoba
dan teroris huahaha
Jadi menurut w sich lebih baik
nich MANUSIA-MANUSIA yang KATANYA berpendidikan namun MISKIN integritas (yang
merasa PIMPINAN) mending mundur saja lah dari pada KERAS KEPALA daripada
terjadi seperti kejadian kemarin apalagi bawa-bawa PREMAN, malu pak ama titel
SARJANA, MASTER ama DOKTOR nya !! To*&L !
Akhir kata, w cuma bisa bilang
buat mahasiswa kampus itu, tuntutlah apa yang menjadi hak mu ketika dirimu
mendaftar dan menentukan pilihan kalau tidak sesuai laporkan dengan baik-baik
kalau tidak ada perubahan barunya beringas JANGAN kayak anak MAMI yang bisanya
berangkat dari rumah, kuliah, pulang mending kalau pulang kalau taunya brutal
lebih brutal daripada anak2 yang melakukan aksi kemarin, pilih mana ?!
Cawang, 24092013 14:50
@Lorcasz