Jumat, 31 Oktober 2014

PBB Gelar Pelatihan REDD+ Kepada Perwakilan Lintas Sektor

Dok. @Lorcasz
JOGJAKARTA, CatatanLorcasz – Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui beberapa agensi di Jakarta menggelar sebuah pelatihan pertama kali di dunia tentang Reduksi Emisi dan Deforestasi serta Degradasi Hutan-REDD+.

Bertempat di Hyatt Regency Hotel, Sleman Jogjakarta ini diikuti beberapa insan lintas sector seperti perwakilan dari pemerintah se-Asia Pasific, anggota parlemen, serta jurnalis ini dimulai pada Rabu (29/10) hingga Kamis (6/11).

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan dukungan terhadap kemajuan yang dilakukan pemerintah dalam mengintegrasikan kelestarian lingkungan serta pembangunan ekonomi.

Dalam acara ini juga hadir beberapa pihak yang berkompeten dalam permasalahan ini seperti Kepala Badan REDD+, Heru Prasetyo dimana menekankan betapa penting untuk tetap serta bersama-sama dalam memberikan perhatian terhadap lingkungan.

“Ini merupakan katalisator untuk menujukkan aksi di dalam dan di tengah masyarakat secara nasional dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anda sekalian mengenai apa arti dari sebuah keberlanjutan dengan hubungan kepada hutan dan apa yang dibayarakan jika kita tidak peduli dengan sekitar, termasuk hutan,”ucapnya

Acara ini selain memberikan pemaparan tentang situasi yang terjadi di dunia terkait dengan hutan dan lingkungan hidup juga para peserta diajak untuk berkeliling di Gunung Kidul yang terdapat hamparan hutan yang dikelola oleh masyarakat setempat dengan model tebang butuh.

Sebagai informasi, REDD+ Academy ini dibentuk oleh para ahli UN-REDD, UNORCID dan Universitas Yale dan memberikan pengetahuan yang komprehensif serta mudah dipahami kepada para peserta mengenai apa itu REDD+ dan bagaimana peranannya

UN-REDD sendiri adalah program kolaborasi yang dibentuk oleh PBB dalam usahanya mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD) di negara-negara berkembang.

Program ini dibentuk pada tahun 2008 dan dibangun di atas peran serta para ahli dari Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO), Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Badan Program Lingkungan PBB (UNEP).

Program UN-REDD mendukung proses nasional yang dipimpin REDD+ dan mempromosikan keterlibatan yang sarat informasi dan bermakna dari semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat dan masyarakat yang bergantung pada hutan lainnya, dalam implementasi REDD+ baik secara nasional maupun internasional.