Rabu, 15 Oktober 2014

KBRI dan PPI Belanda Gelar Seminar tentang Papua

Dok. KBRI Den Haag
DENHAAG, - Kedutaan Besar RI untuk Kerajaan Belanda bersama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda serta International Institute of Social Studies (ISS) menyelenggarakan seminar tentang Papua.

Sebagaimana informasi yang diterima melalui email dari Kedutaan mengatakan seminar yang bertajuk  “Papua: Development, Implementation and Challenges” di Conference Room ISS pada Rabu, 15 Oktober 2014.

Tampil sebagai nara sumber Seminar Dr. Suriel Semuel Mofu (Rektor Universitas Negeri Papua/ UNIPA) dengan moderator Prof. Dr. Ben White (Emeritus Professor of Rural Sociology ISS). Hadir pula sebagai nara sumber lain pada sesi diskusi, tokoh Papua Barat, Bapak Franz Albert Joku.

Acara Seminar dihadiri oleh sekitar 75 peserta termasuk Dubes RI Den Haag, Retno L.P. Marsudi, kalangan akademisi, pengurus dan anggota INS (Indonesia Netherlands Society), aktivis kemanusiaan, para pelajar Indonesia dan Belanda,warga Belanda dan lainnya.

Acara diawali dengan sambutan dari Rektor ISS, Prof. Dr. Leo de Haan yang menyambut baik kegiatan Seminar tersebut sebagai upaya untuk memperoleh masukan, proses diskusi dan pemahaman yang baik mengenai perkembangan di Papua dan tantangan yang dihadapi.

Dalam paparannya, Dr. Mofu menyampaikan berbagai perkembangan yang terjadi di wilayah Papua, khususnya Provinsi Papua Barat.

Berbagai undang-undang, peraturan baik pada di level pusat maupun daerah (propinsi dan kabupaten) serta kebijakan lainnya telah diluncurkan sebagai upaya untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan di Papua.

Dr. Mofu secara spesifik juga menjelaskan mengenai  kebijakan afirmasi yang telah diimplementasikan di Papua dan menguraikan perkembangan dunia pendidikan di Papua sebagai salah satu basis utama pembangunan Papua.

Disampaikan pula berbagai upaya UNIPA dalam memperluas akses pendidikan di Papua termasuk misalnya dengan pendirian kampus terpadu UNIPA di 3 wilayah Papua (Manokwari, Sorong dan Raja Ampat), beasiswa pendidikan, kerjasama dengan universitas lainnya di Indonesia serta berbagai kebijakan lainnya. 

Dalam kesempatan ini, Dr. Mofu juga menyampaikan bahwa keberhasilannya sebagai putra Papua pertama yang meraih gelar doktor dari Universitas Oxford merupakan hasil dari kebijakan Otonomi Plus Papua.

Pada sesi tanya jawab, peserta dan nara sumber mendiskusikan berbagai hal antara lain terkait kebijakan dan implementasi UU Otonomi Plus Papua, demografi penduduk di Papua, pemberian kesempatan berusaha dan partisipasi yang lebih besar warga Papua dalam dunia bisnis dan Pemerintahan, kontribusi yang dapat diberikan oleh komunitas luar di Papua termasuk komunitas pelajar dan PPI Belanda untuk pembangunan di Papua, dan berbagai hal lainnya.


Kedua tokoh Papua Barat, Dr. Suriel Semuel Mofu dan Franz Albert Joku beserta delegasi Indonesia juga telah melakukan lawatan ke beberapa Negara Eropa (Belgia-Jerman) untuk menjelaskan perkembangan pembangunan di Papua serta berdiskusi dengan berbagai pihak.