Hari pertama setelah tiba di
kota Jogjakarta pada pukul 02.00 dini hari setelah berangkat dari Stasiun
Gambir, Jakarta Pusat Pkl 17.00 langsung pasang rencana mau kemana dan tujuan
awal adalah kawasan Malioboro yang terkondang itu.
Dengan menggunakan jasa
becak dari sebuah rumah di Gang Leo dekat dengan museum sandi negara, w
menelusuri jalan yang dinihari tadi w lewati, nampak sangat berbeda sekali
jalan di Jogja ini dengan Jakarta apakah karena hari sabtu namun setelah
bertanya-tanya ternyata hari kerja pun situasi jalan di kota ini sama dengan
yang w alami saat ini, alangkah enaknya warga kota ini
Begitu sampai didepan Kantor
Pos Besar Jogjakarta, w langsung dengan spontan setelah membayar uang becak
langsung photo tugu yang ada dihadapan w yaitu tugu monument serangan umum 1
maret yang kondang itu (jaman orba) huahahaha..
Karena tidak tahu pintu
masuk nya dimana akhirnya w memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan
hingga akhirnya mata w secara tidak sengaja melirik ke arah samping kiri yaitu
ada bangunan dengan tulisan di atas tengah Vrendenburg.
W masih bingung gedung apa
ini setelah berpikir agak lama, w baru tahu kalau ini adalah bekas benteng
Belanda ketika jaman penjajahan dan peradaban masehi
Setelah membayar (seperti
biasa) IDR 3,000 untuk tiket masuk dan IDR 1,000 untuk photo akhirnya w masuk
juga ke benteng ini, hal yang pertama w lakukan adalah memasuki beberapa
ruangan yang ada di kawasan tersebut.
Ruangan pertama yang masuki
adalah ruangan diorama sejarah dimana ketika w masuk sudah disambut dengan
mesin pencetak Koran dari media Jogja yang terkenal yaitu Kedaulatan Rakyat
yang masih terlihat jadul namun memliki sejarah dari Koran tersebut walau
sekarang sudah eranya digital namun ketika melihat itu maka kita bisa lihat
bagaimana sejarahnya bener ga ?!
Setelah melihat mesin
pencetak koran milik Kedaulatan Rakyat, w langsung menuju kebeberapa diorama
seperti ketika Ir Soekarno dan Hatta yang datang ke Jogja untuk menjadikan
negara tersebut menjadi ibukota sementara.
Atau diorama-diorama seputar
kegiatan bersejarah yang lahir dari kota Jogjakarta ini, seperti lahirnya Taman
Siswa oleh Ki Hadjar Dewantara atau tentang rapat besar wanita Indonesia,
pertempuran 1 Maret dan masih banyak lagi sejarah Indonesia yang lahir di kota
ini dan dijadikan dioramanya.
Di benteng ini juga terdapat beberapa peta jaman kemerdekaan, bahkan ada satu gambar yang menunjukkan kegiatan ayahanda dari Sri Sultan Hamengkubowono yaitu Sri Sultan HB ke-IX dan juga Ir Soekarno dengan para koleganya dari berbagai bidang baik dari dalam maupun luar negeri.