1. Saling menghormati
antara suporter Persib dan Persija untuk melakukan hal yang dapat menimbulkan
kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya dengan cara
mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya suasana kondusif dalam setiap
pertandingan maupun di luar pertandingan, dimanapun lokasi pertandingan
dilaksanakan khusus di wilayah Jabar dan lainnya.
2. Menghentikan
pertikaian antara suporter Persib dan Persija di setiap pertandingan sepakbola
antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang berlangsung di Wilayah Jawa
Barat maupun DKI Jakarta dan wilayah lainnya.
3. Melaksanakan tugas
bersama-sama antara kedua koordinator lapangan dan suporter dengan aparat
keamanan dalam pengamanan kegiatan pertandingan sepakbola antara Persija dan
Persib yang melibatkan pengarahan massa dari kedua belah pihak.
4. Secara proaktif akan
membantu aparat keamanan dalam memelihara dan menjaga keamanan serta
ketertiban, dengan mengoptimalkan koordinasi yang efektif antara suporter
Persib dan Persija terkait pertandingan sepakbola, baik antara Persib dan
Persija ataupun dengan kesebelasan lainnya serta kegiatan lainnya.
5. Dengan islah antara
suporter Persib dan Persija kita tingkatkan hubungan silaturahmi dan
persaudaraan guna meraih prestasi sepakbola.
6. Menaati seluruh
ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya mematuhi
ketertiban lalu lintas, apabila terjadi pelanggaran, tindak pidana yang harus
diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum, tidak akan mencampuri,
mengintervensi yang dapat mengganggu proses penyidikan, penuntutan dan
persidangan.
Ikrar perjanjian damai
ini dibacakan oleh perwakilan dari kedua suporter, dan ditandatangani oleh
ketua umum The Jak, Larico Ranggamone, Ketua umum Viking, Heru Joko dan dari
pihak kepolisian yakni Direktur Binmas Polda Jabar, Kombes Pol Erwin C Rusmana
dan Direktur Binmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Edi Tambunan.
Tulisan di atas ada isi
dari perjanjian damai (islah) antara supporter klub Persija Jakarta, Jak Mania
dan Persib Bandung, The Viking yang berlangsung di Bogor
Dari point yang tertera
di atas memang menarik dan bisa berujung kepada tidak adanya pertikaian lagi
bahkan dalam beberapa media disisipkan photo dimana keakraban dengan senyum
antara Ketua Jak Mania dan Viking
Tapi islah tersebut
akan terlaksana dengan nyata ketika liga akan bergulir kembali setelah libur ?
Kalau menurut w tidak
akan pernah terlaksana islah tersebut, percaya lah jika kita melihat berapa
kali kedua kubu supporter sok hebat ini melakukan islah.
Silakan kita lihat
point dari islah ini jika melihat kelakuan brutal daripara suporternya.
1. Saling menghormati
antara suporter Persib dan Persija untuk melakukan hal yang dapat menimbulkan
kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainnya dengan cara
mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya suasana kondusif dalam setiap
pertandingan maupun di luar pertandingan, dimanapun lokasi pertandingan
dilaksanakan khusus di wilayah Jabar dan lainnya.
2. Menghentikan
pertikaian antara suporter Persib dan Persija di setiap pertandingan sepakbola
antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang berlangsung di Wilayah Jawa
Barat maupun DKI Jakarta dan wilayah lainnya.
Pertanyaannya adalah
pada point satu, YAKIN SALING MENGHORMATI ANTARA SUPORTER PERSIB dan PERSIJA ?
Kita semua udah tahu
lah bagaimana kelakuan dua supporter ini klub kebanggaannya main tapi apakah
dari dalam mereka sendiri mulai dari tingkat Korlap, Korwil hingga ketua
umumnya membina dan memberikan reward and punishment kepada warganya ? TIDAK !
Kenapa w bilang tidak,
kita bisa lihat lah ketika Persija dan Persib bertanding atau kedua klub ini
bertanding dengan klub lain dan pecah tawuran atau apalah itu, ADAKAH KETUA
UMUM FANS KEDUA KLUB INI dan klub lain BERANI DAN LANTANG KALAU YANG MELAKUKAN
AKSI ITU ADALAH ANGGOTA nya DI MEDIA setelah melakukan cek ulang ketika polisi
menangkap para fans ini di jalan dengan konfrontir ? TIDAK !
Kenapa mereka
mengatakan TIDAK ! KARENA MEREKA AYAM SAYUR ! takut ikut juga masuk penjara dan
pilih selamatkan diri masing-masing dengan mengatakan bahwa PELAKU ADALAH OKNUM
! BENAR KAN ?!
BAGAIMANA CERITANYA
KALAU OKNUM itu PUNYA KARTU ANGGOTA FANS KLUB, tiap bulan dapat bulletin klub
di rumah atau kosnya, tiap bulan beli jersey atau pernak-pernik DAPAT DISKON di
gerai khusus klub apakah itu NAMAnya OKNUM wahai Ketua Umum para fans klub di
Indonesia ?!
Alasan basi, ITU OKNUM
selalu diagungkan oleh semua pihak di negeri ini termasuk dalam urusan olahraga
padahal kalau ditelaah dengan detail dari semua pelaku itu PASTI MILIKI
KEANGGOTAAN !
Dari point 1 dan 2 saja
sudah terlihat kalau para petinggi fans klub ini TIDAK BERANI PASANG BADAN
untuk dijebloskan ke Hotel Prodeo JIKA terjadi tawuran yang dilakukan
anggotanya baik simpatisan maupun resmi ! itu berarti POINT BASA-BASI kawan !
Sebenarnya tanpa islah
sebenarnya bisa kok membuat dua kubu ini dan para pendukung klub yang saling
bertikai berhenti melakukan aksi tolol nya yaitu
Coba lah para petinggi
ini mulai dari Ketua Umum hingga unsur terkecil dalam fans klub misalnya Korwil
untuk menata kembali keanggotaannya dengan jelas dan detail, jika terjadi
tawuran maka ketika ditangkap bisa langsung tanyakan apakah ada kartu anggota
atau tidak
Kalau ada kartu anggota
maka buatlah perjanjian dengan JAMINAN PASANG BADAN petinggi fans klub paling
tidak korwil yang menjadi wilayah tinggal si pelaku di atas kekuatan hukum
negeri ini jika masih melakukan maka TINGGAL PILIH petinggi fans klub itu atau
si supporter dengan ditambah masuk dalam daftar hitam baik keanggotaan maupun tidak
boleh mengikuti kegiatan klub baik sebagai tuan rumah atau keluar kandang
seumur hidup !
Kalau diberikan saran
ini, pasti akan banyak yang bilang “kan susah untuk buat data detail atau
mengenali satu sama lain,” maka jawaban w adalah heehh kelurahan atau
Kementerian Dalam Negeri atau Badan Pusat Statistik aja BISA mendata apa yang
ada negeri ini bagaimana dengan komunitas fans klub yang notabene MENYERUPAI
kependudukan negeri ini dan lingkup nya kecil ?! bener ndak ?!
Tapi dari yang w
jabarin tadi APAKAH ITU TERSIRAT dalam OTAK para petinggi fans klub ini untuk
meredakan konflik dan DIMASUKKAN dalam ISI ISLAH ? KAGAK !! mereka TAKUT BAK
AYAM SAYUR ! KALAU MEREKA BENAR-BENAR ingin meredakan situasi seperti itu
SEHARUSnya mereka bikin donk isi Islah yang BENAR-BENAR membuat semua pihak
PERCAYA dan BERPIKIR DUA KALI jika melakukan itu, misalnya dalam isi tersebut
adalah materi
“JIKA TERJADI KERICUHAN
MULAI DARI GESEKAN KECIL HINGGA MENGAKIBATKAN JATUH KORBAN, MAKA PETINGGI FANS
KLUB BERTANGGUNG JAWAB BAHKAN SIAP MENJALANI HUKUMAN SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM
PERANGKAT HUKUM NEGERI INI !
Kemudian dalam point
tiga > Melaksanakan tugas bersama-sama antara kedua koordinator lapangan dan
suporter dengan aparat keamanan dalam pengamanan kegiatan pertandingan
sepakbola antara Persija dan Persib yang melibatkan pengarahan massa dari kedua
belah pihak.
Apakah ini sudah
dilaksanakan secara benar ? ya kalau benar GA MUNGKIN ada gesekan hingga
terlahir islah ini, itu berarti ADA YANG GA BERES dengan struktural dari fans
klub ini terutama di sektor korlap dan korwil tapi apakah itu TERPIKIR oleh
para petinggi termasuk sang Ketua Umum ? TIDAK ! (silakan tanya ke Ketua Umum
nya !)
Seharusnya BUKTI NYATA
dari point tiga ini adalah hukuman bagi setiap petinggi wilayah yang TIDAK
BECUS urus anggota nya ketika menonton mulai dari peringatan hingga pencabutan
keanggotaan dan tidak boleh berada dalam kegiatan klub selama seumur hidup.
Itu kalau hukuman jika
terjadi gesekan, lantas kalau sukses tidak terjadi gesekan, petinggi klub beri
penghargaan misal “kenaikan pangkat” dari petinggi wilayah misal dengan GRATIS
menggunakan stadion untuk kegiatan wilayah dan sebagainya !
Kemudian point 4 > Secara
proaktif akan membantu aparat keamanan dalam memelihara dan menjaga keamanan
serta ketertiban, dengan mengoptimalkan koordinasi yang efektif antara suporter
Persib dan Persija terkait pertandingan sepakbola, baik antara Persib dan
Persija ataupun dengan kesebelasan lainnya serta kegiatan lainnya.
Okey lah berkoordinasi
dengan aparat tapi apakah para petinggi ini MEMBERIKAN IZIN PENUH kepada aparat
keamanan untuk melakukan tugas sebagaimana mestinya dalam artian mulai dari
tindakan negosiasi hingga pelanggaran berat jika memang itu sudah diluar batas
yang diterima tapi nyatanya dalam point 4 TIDAK ADA kan ?! berarti akan ada
celah ke depannya !
Terus pada point 5 >
Dengan islah antara suporter Persib dan Persija kita tingkatkan hubungan
silaturahmi dan persaudaraan guna meraih prestasi sepakbola.
PERTANYAANnya adalah,
YAKIN dengan point ini JIKA dalam islah ini YANG HADIR HANYA PETINGGI kedua
klub TIDAK SAMPAI AKAR RUMPUT-SIMPATISAN !
Kita semua tahu lah
yang melakukan ini jika ada gesekan adalah AKAR RUMPUT-SIMPATISAN namun apakah
ini DIPERHATIKAN oleh para petinggi fans klub ? KAGAK !
Ketika ada insiden, mereka
hanya tanda tangan, jabat tangan mesra, cipika-cipiki, senyum ketika diphoto
tapi KEMANA MEREKA ketika bergesekan ?! APAKAH MEREKA ADA DI LAPANGAN untuk
menenangkan para akar rumput-simpatisan ini untuk tidak anarki bahkan berani menarik
serta memaki anggota AKAR RUMPUT-SIMPATISAN yang melakukan anarki dilapangan dan
menyerahkan kepada pihak kepolisian ?! silakan tanya kepada para petinggi fans
klub anda !
Dan yang terakhir point
6 > Menaati seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku,
diantaranya mematuhi ketertiban lalu lintas, apabila terjadi pelanggaran,
tindak pidana yang harus diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum, tidak akan
mencampuri, mengintervensi yang dapat mengganggu proses penyidikan, penuntutan
dan persidangan.
Kalo point ini w tidak
akan mengomentari karena itu udah menjadi tugas masing-masing tapi masalahnya w
ndak pernah ntu denger berita tentang persidangan atau kasus mulai dari lalu
lintas hingga tawuran dari fans klub ini di semua media !
Jadi bagi banyak orang termasuk
warga dari dua kota ini islah itu sangat berarti tapi bagi w TIDAK ! jadi
apakah islah ini bisa merendahkan tingkat gesekan ketika liga bergulir setelah
libur kampanye dan pemilihan legislative ?!
Kita tunggu aja, apakah
Islah itu benar-benar BERTUAH selama 2x45 menit + 2x60 menit (sebelum dan
sesudah pertandingan) atau opini w yang benar !!
@Lorcasz