Teh produksi Indonesia untuk pertama kali mendapatkan tempat dalam sebuah forum internasional yang berlangsung di Istanbul, Turki
Sebagaimana informasi terima dari
KBRI Ankara menjelaskan dalam forum ini Duta Besar RI didampingi Minister
Counsellor Ekonomi I, KBRI Ankara telah menghadiri pembukaan Global Tea Expo
and Forum di Istanbul Turki.
Kegiatan tersebut adalah yang pertama kalinya diselenggarakan dan
bertujuan untuk menyatukan kekuatan teh
dunia melalui promosi komprehensif dengan melibatkan pemain utama teh dunia
yang datang ke Turki untuk menghadiri Global Tea Expo and Forum.
Turut berpartisipasi 8 negara asing lainnya yaitu
China, India, Srilanka, Rusia, Amerika, Venezuela, Kuwait, Afghanistan dan tuan
rumah Turki adalah peserta terbesar dengan 22 Perusahaan teh Turki.
Dalam Forum tersebut telah disampaikan presentasi
tentang teh dunia oleh para ahli teh dari Rusia, India, Srilanka.
Dubes Srilanka dan Dubes Indonesia untuk Turki turut
memberikan presentasi mengenai potensi teh negara masing-masing.
Kesempatan prestisius tersebut digunakan oleh Duta
Besar RI Ankara Turki, Nahari Agustini
memberikan presentasi Potensi Teh Indonesia di hadapan para Pejabat Tinggi
Turki yang hadir membuka pameran.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Istanbul, Gubernur Rize (Rize adalah
Propinsi penghasil teh terbesar di Turki dan tempat asal PM Turki Recep Tayyip
Erdogan), Pengusaha Konglomerat pemilik Perusahaan teh Caykur Turki Caykur, dan 100 hadirin lainnya terdiri dari
pengusaha teh Turki dan para pencinta teh Dunia yang datang ke Turki.
Dalam kesempatan tersebut Duta Besar RI Ankara
menjelaskan berbagai jenis teh Indonesia seperti jenis Ulong Tea, White Tea,
Green Tea, Black Tea dan jenis baru yang lebih hygenis seperti Organik Tea.
Sebagai catatan, Indonesia adalah negara produsen no
6 di dunia dan menghasilkan produk teh sebesar 143.000 ton per tahun.
Dari produk
total setiap tahunnya, 65 % teh Indonesia diekspor ke luar negeri dan sangat
diminati di berbagai kawasan dunia seperti di Eropa, Amerika, Afrika dan Asia.
Selain presentasi turut diputarkan selama 7 menit, film potensi teh Indonesian
dari PTP VIII Jawa Barat.
Dalam
kesempatan tersebut, turut dibagikan kepada para hadirin beberapa sample dan
brosur teh Indonesia yang isinya terdiri dari berbagai perusahaan teh terkenal
Indonesia dan contact person dari setiap perusahaan teh Indonesia yang siap
dihubungi oleh para buyers.
Upaya Dubes RI Ankara ini diharapkan dalam waktu
dekat dan panjang dapat membuka peluang teh Indonesia untuk para buyers
berbagai negara lainnya yang saat itu juga hadir dan juga buyers dari Turki.
Turki termasuk negara konsumen teh terbesar nomor 4
dunia dengan kebutuhan teh setiap individu rata - rata 2,2 kg per tahun.
Sementara untuk Indonesia termasuk negara yang masih
rendah tingkat peminum teh-nya dibandingkan kalangan peminum teh dunia.
Dalam data
World Tea Committee, setiap Individu Indonesia minum teh rata-rata hanya 0.8 kg
/ tahun, masih jauh dibandingkan negara yang memang pencinta teh terbesar di
dunia seperti :
Irlandia, Kuwait, Afghanistan, Turki dan Inggris yang rata rata
di atas 2 kg / tahunnya. Oleh karena itu Turki selaku negara nomor 4 peminum
teh terbesar dunia, dapat dijadikan negara tujuan ekspor teh Indonesia.
Diharapkan, upaya Duta Besar RI Ankara dengan
memberikan presentasi di hadapan para stakeholders teh dunia merupakan suatu
langkah strategis yang harus terus dipelihara momentumnya untuk kepentingan
promosi teh Indonesia.
@Lorcasz
Tulisan ini termuat di > http://bit.ly/1gKV1Jl