Di saat banyak pihak masih menganggap sebelah mata soal pendidikan bahkan masih banyak sekolah yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan kandang binatang, ternyata masih ada beberapa pihak yang masih peduli dengan ini.
Seperti yang terjadi disaat
menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, sebuah komunitas penggiat dunia
pendidikan, Indonesia Berkibar (ID Berkibar) bersama CIMB Niaga Scholarship,
Dompet Duafa, Taft Diesel Indonesia melakukan kegiatan sosial sekaligus
merayakan setahun keberadaan dari institusi yang dipimpin Shafiq Pontoh ini
dengan anak-anak SDN 03 Cisarua, Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat.
Acara yang digelar ID Berkibar
pun cukup diminati bahkan antusias tidak hanya anak-anak SD serta lingkungan
setempat dengan permainan yang bawa para sukarelawan, begitu juga dengan para
orangtua murid sangat tertarik dengan paparan beasiswa serta kiat mendidik anak
dari CIMB Niaga Scholarship.
Terlepas dari tawa canda
para anak-anak SDN 03 Cisarua ini terselip miris bila melihat kondisi sekolah
tersebut yang sangat tidak layak untuk digunakan sebagai sarana untuk belajar.
Pengamatan di
areal sekolah yang dibangun pada tahun 2005 dan setahun berikutnya dialiri
listrik sangat jauh dari harapan dimulai rusaknya sanitasi air dalam hal ini
toilet siswa yang berjumlah empat ruangan dalam satu bangunan terpisah dan
dibiarkan begitu saja.
“kalau mau buang air para
siswa ini biasanya di kebun pak, atau dirumah dinas guru,”ujar salah satu
pengajar disekolah tersebut.
Untuk bangunan sendiri, masih
menggunakan bambu dan beberapa kayu sebagai penopang gedung tersebut, untuk
ruangan terdiri dari tiga kelas yang tiap ruang disekat menjadi dua untuk
mengefisiensikan belajar dari kelas 1 hingga 6 dengan jumlah pengajar dimana
latar belakang pendidikannya agak berbeda 180 derajat bila dibandingan dengan
ketentuan kompetensi yang dikeluarkan oleh Diknas.
@Lorcasz
Purwakarta, 271013 16:20
@Lorcasz
Purwakarta, 271013 16:20