Mungkin banyak orang pertama kali
membaca judul ini pasti spontan yang terlontar adalah “ vulgar banget bahasanya”
atau “sadis judulnya” tapi sebenarnya judul di atas adalah cerminan dari
beberapa orang dan itu ada di sekitar kita tidak bisa kita tutupi atau
pungkiri.
Kenapa judul itu w buat supaya
mengingatkan orang untuk jangan asal atau sok idealis akhirnya menjilat ludah
yang dia omongin.
Model idealis tetapi kemudian
me-LACUR-kan diri karena karena tuntutan hidup baik itu perut dirinya atau
perut-perut yang lain serta dompetnya pada dari awal dirinya sangat idealis
banget banyak berkeliaran dimana-mana termasuk anda yang sedang baca ini.
Pasti nanya seperti apa yang
sesuai dengan judul di atas, w sering bertemu dengan orang-orang MUNAFIK
seperti judul yang w taruh di atas misalnya.
Dia jaman kuliah kerjaannya demo
sana-sini, mulut selalu mengkritik tentang pemerintahan atau anggota dewan di
Senayan tetapi begitu lama ga kelihatan tiba-tiba nongol udah jadi anggota atau
bagian dari yang sering dia omongin, begitu di tanya kok pas jaman kuliah lu
sering berkoar-koar ke pemerintah, parlemen tapi sekarang memble, eeh dirinya Cuma
jawabnya
“ itu kan dulu, sekarang w harus
mikir soal perut dan dompet w walau idealis itu masih ada sich,” katanya.
Atau begini, jaman kuliah sering
demo paling doyan soal konflik baik konflik dan perang dari dalam Indonesia sendiri atau
konflik yang ada di timur tengah, Afrika, Amerika Latin semua dia lahap,
kritisi bahkan ujian akhir untuk ambil gelar sarjananya ambil soal peran
tentara dalam situasi konflik tapi begitu ketemu, pikir w nich orang pasti udah
jadi analis konflik atau ga jadi dosen management konflik dengan buku hasil
karyanya sudah jadi refrensi bagi semua mahasiswanya eh ternyata kerja kantoran
di perusahaan tambang dari Eropa Timur huahahahaha namun sayangnya nich orang
sudah dipanggil yang kuasa..
Atau ada lagi sama kuliah paling
doyan bicara soal terror dan konflik eeh tahunya kerjanya sekarang itungin
asuransi orang nyambi wedding singer huahahaha
Bagi w orang-orang yang seperti
ilustrasi di atas adalah MANUSIA-MANUSIA MUNAFIK, yang takut kalau perut nya
jadi busung lapar atau jatuh miskin karena harus ikutin tuntutan idealisnya
tapi tidak lahan untuk mengaplikasinya mendingan dari dulu tidak usah
beridealis kawan !!
Kalau bagi w idealis ya harus
idelis apapun kondisinya bahkan prihatin
sekalipun hingga terdengar “makan ntu idealis loe” tapi ya seperti itu
daripada jadinya nanti jadi MUNAFIK pilih mana..
Trus klo w ditanya w tipe orang
idealis atau tidak, w akan jawab w selalu pada jalan seperti air mengalir kalo
memang w saat ini selalu kritisi pemerintah, ledek-ledekin negara ini lewat
tulisan tidak pernah ntu terpikir untuk ganti haluan apalagi kalau di tawari
jadi bagian dari Medan Merdeka Selatan atau Senayan ya itulah w dan tidak
berpikir untuk mengkhianatinya !!
Soal pekerjaan pun w masih
menikmati yang saat ini kalau banyak yang nawarin dengan digit lebih banyak
dari yang saat ini w terima, tapi w
bukan tipe kayak banyak orang dengan pengalaman banyak di perusahaan A karena TIDAK
ADA tantangan dari perusahaan itu trus terima tantangan dari perusahaan B.
LOGIKA nya adalah kalau dia
pindah dengan status naik satu bahkan tiga tingkat misal di perusahaan A dia status karyawan lapangan dengan
pengalaman 10 tahun trus pindah ke perusahaan B SEHARUSnya dia udah dibelakang
meja donk dengan perintah kepada anak buah taruh lah sekitar tiga orang.
Tapi NYATA nya masih tuch jadi
kerja lapangan sama ketika masih bekerja di perusahaan A, jadi apanya yang
meningkat walau kalau masih (maaf) kelas kroco hanya demi tebalnya dompet dan
kenyangnya perut !!
Jadi buat yang idealis nya masih
tajam pertahankan jangan karena perut dan dompet buat kalian lemah dan buat
yang sudah idealisnya ter-LACUR-kan ya cuma bilang berapa ONGKOS yang sudah
anda keluarkan untuk idealis anda dari awal hingga anda LACUR-kan apakah sudah SEBANDING
termasuk dengan UCAPAN orang-orang yang pernah anggap remeh IDEALIS lu ntu ?!
Salam
Taman Menteng 200713, 14:30
@Lorcasz