Ada yang menarik di minggu ini
dimana Presiden terlihat sangat marah karena situasi dunia sembako Indonesia
dalam hal harga beli warga belum juga turun sesuai kemampuan rakyat.
“Terus terang saya tidak sabar,
sama dengan tidak sabarnya rakyat. Bulat. Saudara lihat pasar tidak? Saudara
dengarkan sosial media tidak?" ujar Presiden
Itulah komentar SBY yang terekam
oleh sejumlah media dan memuatnya untuk dibaca para pembacanya tapi menurut w
marah besarnya orang nomor satu di Indonesia ini terlambat dan kenapa baru
sekarang.
Kita semua udah tahu lah
bagaimana harga urusan perut warga yang jauh sebelum puasa sudah naik ditambah
dengan kasus daging sapi yang seret para tokoh-tokoh yang mahir berkhotbah dari
Partai Keadilan Sejahtera.
Menurut w, yang dibutuhkan rakyat
sekarang ini adalah tindakan nyata, keras dari pemimpin nomor satu negara ini
untuk bisa memuaskan rakyatnya karena perlu diingat SBY itu dipilih oleh rakyat
dan seharusnya lah SBY bekerja untuk memuaskan rakyat yang telah milihnya.
Kalau memang dirinya marah dan
tegas seharusnya hari itu juga SBY PECAT menteri yang terkait dengan urusan
perut rakyat karena tidak mampu kerja secara maksimal tapi nyatanya ?!
Ya itulah presiden negara dengan
penduduk 220 juta jiwa, tegas tapi memble karena dirinya tersandera dengan
berbagai kepentingan yang selain rakyat telah mendorong dia ke puncak kekuasaan
jadinya seperti ini.
Padahal udah jelas-jelas kinerja
menterinya ga beres, harga daging naik terus beberapa komoditi yang bisa
dihasilkan anak negeri harus bersaing dengan buatan impor bahkan mendewakan
buatan impor, ini kan aneh apakah menteri itu MASIH berdarah Indonesia dengan
KTP serta uang mereka di dompet masih berlambang Garuda ? kalau masih kenapa
harus import padahal negara kita kan luas dan komoditi yang mampu menjawab itu
semua tapi ya itulah nyatanya para menteri ini mendewakan import dan import !
Harga naik ini memang urusan
menteri pertanian, menteri perdagangan, menteri industry serta menko
perekoniman serta kesra tetapi biar itu lancar tentunya harus didukung dengan
menteri terkait.
Selama ini banyak faktor yang
mengakibatkan pasokan bahan pokok terkendala seharusnya menteri lain bisa
dengan nurani memfasilitasi misalanya, untuk memudahkan lalu lintas tentunya
perlu infrastruktur yang memadai dalam hal ini Menteri PU instruksi Kepala
Dinas untuk memperbaharui serta mencheck jalan yang menjadi lalu lintas bahan
pokok minimal 3-6 bulan sekali tapi nyatanya ?! tidak ada kan !
Jalan-jalan itu baru mulus
semulus paha bayi kalau mendekati lebaran atau ada kunjungan SBY, menteri
terkait, tamu negara bener kan wahai para kepala dinas PU dari Sabang sampai
Merauke dari Miangas hingga Pulau Rote ?!
Yang kedua, seharusnya menteri
perhubungan juga ikut andil kenapa harga pangan naik karena kita tahu bagaimana
sistem transportasi dalam hal ini menghubungkan antar pulau.
Kita tahun bagaimana kondisi
Indonesia yang dibatasi ratusan selat dan laut yang berpatokan pada kondisi
angin, seharusnya kalau seperti ini, menteri perhubungan beserta jajarannya
menyediakan satu akomodasi dalam hal ini transportasi udara yang KHUSUS
mengangkut bahan pangan untuk lintas pulau sehingga tidak lagi ada berita
bertumpuk nya mobil pengangkut sembako di parkiran misalnya Pelabuhan Bakaheuni
karena angin yang kencang sehingga tidak bisa dilintasi oleh kapal.
Meminta bantuan TNI / Polri untuk
mengawal pasokan pangan ini dengan kemampuannya, misalnya menggunakan armada
pesawat Hercules untuk mengangkut bahan pangan kalau dari lintas laut tidak
mampu dengan ditunjang dari Kementerian ESDM, BUMN dalam hal pasokan BBM
pengangkut.
Alangkah indahnya kalau ini
berjalan dan perut rakyat pun akan kenyang karena mereka terpenuhi dengan
layanan pemerintah yang benar-benar menservice mereka.
Tapi pasti ada yang bilang kalau
baca usul w ini “ iya bagus tapi anggarannya dari mana,” ngerti kok bukannya
itu masuk dalam APBN ? makanya kalau buat anggaran itu yang jelas jangan cuma
sekedar menghitung-hitung kalau udah seperti ini gimana.
Dan satu lagi adalah buanglah
politik Asal Bapak Senang (ABS) dan ANDALKAN OMONG KOSONG STAFF AHLI MENTERI yang
selama ini selalu menjadi kata kunci jika ada masalah, coba lah turun ke bawah
dengan model penyamaran bukan seperti sekarang ini dimana ketika menteri turun
selalu dengan rombongan apalagi kalau di bilang sidak.
Hey pak menteri… yang namanya
sidak itu SENDIRIAN turun ke bawah TANPA pengawal / ajudan apalagi staff ahli
jadi tahu permasalahan yang terjadi dan bisa ditegur keras itu staff ahli
karena salah menghitung ongkos pembiayaan tapi kenyataannya, ini sidak malah
seperti TAMASYA ANAK SD !!
Cobalah menteri ini bersikap
seperti rakyat jelata, pake baju sederhana layaknya pembeli coba beli sebuah
barang misal daging, pas ditanya harganya kenapa naik coba tanya kenapa itu
naik, pasti di penjual akan curhat, dengan curhat kenapa bisa naik dari situ
anda selaku menteri bisa menganalisa dan tentukan gimana solusinya bukan
seperti yang ada , sidak dengan rombongan ya udah pasti penjual itu ga berani
curhat karena mungkin udah “disentil” mulutnya ama staff-staff ahli anda pak/bu
menteri !!
Buat pak beye, sampaikan kapan
pak, rakyat harus “diet” karena harga daging dan sembako mahal sementara anda
hanya marah-marah kepada menteri terkait bukannya memecat sebagai shock therapy
karena tidak mampu melayani untuk mengenyangkan perut rakyat karena anda dan
menteri dalam kabinet di gaji rakyat
Logikanya kalau anda di gaji
rakyat berarti anda harus puaskan keinginan rakyat BUKAN GOLONGAN (baca:
parpol) yang juga mengataskan nama rakyat tapi kerjanya NOL itu SAMA AJA
NATO-Ngomong Asal TANPA OTAK !!
@Lorcasz