Akhirnya w jalan-jalan (maaf ya
kalo w make kata-kata ini teman) melihat kehidupan pendidikan di Indonesia
kembali w jalani, kali ini w memotret keadaan di ujung pulau Jawa tempat si
Nyonya Kinclong (tau donk siapa yang w maksud) berkuasa huahaha...
Berkat kaka-kaka hebat dari
Indonesia Berkibar (ID Berkibar), Bait Al Kamil dan BNI Syariah pada hari Sabtu
(22/2) lalu berangkat ke Desa Muncang.
W pun berangkat dari rumah pkl
05.45 dalam keadaan gerimis mengandung sepanjang malam dan tiba di kantornya ID
Berkibar dan Bait Al Kamil, seperti biasa w datang ke subuhan karena nyampe di
sana tidak ada siapa-siapa bahkan satpam di kantor itu pun tidak ada yang tahu.
W pun berkomunikasi lewat
whatsapp soal tempat karena hujan, pihak panitia pun memindahkan lokasi
ketemuan yang tadinya dibelakang gedung dekat masjid ke arah Plasa Semanggi
(bukan promosi)
Akhirnya ketemu juga teman-teman
sepaham dan sealiran (bahasanya paling bener dach broo) ditengah gerimis
mengandung tersebut (romantis bener huahaha) ngumpul sambil dengerin arahan
kaka Eva (sstt jangan bilang-bilang kalau ternyata dia pas ngasih briefing belum
mandi huahahaha...uuppps)
Setelah mendengarkan briefing
dari Ka Eva sambil sedikit berkampanye soal dirinya yang masuk dalam sebuah
provider internet (bukan promosi) kami pun masuk ke dalam mobil yang sudah
disiapkan layaknya musisi lagi mo konser yaitu mobil jenis ELF merek (ga usah
disebut ntar jadi promosi)
Lama juga perjalanan dan terus
berasa ketika memasuki Gerbang Tol Balaraja yang mana itu lah pintu masuk
menuju ke tempat eksekusi kami untuk meringankan pendidikan teman-teman kecil
kita (kita ? lu aja kali ama w :D)
Sepanjang perjalanan w meihat
begitu kayanya alam Indonesia dimana masih terdapat hamparan sawah hijau bahkan
kebun sawit yang w pikir jenis spesies itu hanya terdapat di Pulau Sumatera dan
Kalimantan.
Namun tetap sajalah yang namanya
Banten (bukan maksud rasis atau mencemarkan nama baik) tapi faktanya seperti
itu dimana masih banyak kesenjangan sosial dalam artian jalanan tidak jauh beda
dengan bathtup kuda nil ketika mandi, rumah besar bagus dan wuah tapi jalan
berlubang atau tetangganya masih berupa gubuk anyaman
Atau banyak pabrik tetapi kondisi
jalan didepannya ya itu seperti Bathtup kuda nil ketika mandi (sekali lagi
bukan maksud mencemarkan nama baik tapi itu fakta bro fakta)
Dan yang sangat mendebarkan
(berasa pengumuman talent show) adalah ketika masuk ke check point untuk
sekolah dimana mobil harus berhenti karena jalanan menurun pikir w hanya
turunan dan bobot penumpang yang berlebih namun bisa juga dilewati dan baru
kelihatan kenapa kami sempat terhenti beberapa menit.
Ternyata jalanan turunan itu
ibarat palung sodara-sodara, atau ibarat huruf "V" di tarik ke bawah
sekali dan tanda " A " di tarik ke atas atau seperti kita lagi naik
roket dihempas ke atas dan dibuang ke paling-paling dasar (bisa bayangin ndak
ntu ketika didalam mobil dengan posisi seperti itu)
Setelah melalui itu, kami pun
nyampe di check point dimana kami harus meninggalkan mobil dan disinilah
tantangan itu dimulai, jalan menuju tempat sekolah itu dalam keadaan gerimis.
Sambil menunggu kaka-kaka yang
sedang menjalankan kewajiban ibadah, w dan ka Yosea menjaga segala barang yang
akan di bawa ke sekolah tersebut dengan menunggu ojek.
Setelah semua siap akhirnya kami
pun berangkat menuju sekolah dengan gerimis kami pun berangkat dan disini lah
perjuangan itu dimulai dan membayangkan bagaimana anak-anak ini bisa
bersekolah..
Kondisi jalan yang harus dilalui
adalah menanjak dan menurun tajam ibarat bermain ular tangga atau game F-1
penuh liku dikanan-kiri hanya ada semak belukar, tanamanan karet dan hamparan
padi dan itu tidak ada penerangan loh, jadi bayangkan kalau malam.
Coba lihat lah gambar di bawah
ini bagaimana pengorbanan kaka-kala ID Berkibar dalam membawa beban untuk
dibagikan kepada adik-adik yang telah menunggu dengan melewati beberapa
rintangan jalan.
Setelah melewati rintangan itu
semua akhirnya kami sampai juga di sekolah tersebut, rasa capai sepertinya
terbayar lunas dengan senyuma, kicauan dari anak-anak SDN 1 Filial Girijayabaya Kecamatan Muncang,
Kabupaten Lebak, Banten.
Pasti bertanya kan gimana cerita
soal SDN 1 Filial Girijayabaya, Kecamatan Mucang Kabupaten Lebak, Banteng ini ?
Baik begini ceritanya berdasarkan keterangan dari Ibu R.R. Sutija seorang kepala sekolah yang berhati mulia sekali, kenapa begitu ? berkat beliau lah sekolah filial itu ada hingga saat ini.
Ini berawal dari saat Ibu Sutija
bertugas di sekolah induk Muncang, Lebak, Banten, ketika berangkat sekolah
dengan berjalan kaki dari rumahnya dirinya menjumpai beberapa anak kecil yang
berjalan kaki menuju sekolah.
Melihat situasi ini si Ibu pun bertanya dimana rumah mereka dan akhirnya beberapa anak menyebutkan asal tinggal mereka dan Ibu pun kaget dan iba.
Si Ibu pun menyempatkan diri
untuk berkunjung ke tempat anak-anak itu dan ternyata di kawasan itu terdapat
setidaknya 31 anak, melihat seperti ini membuat sang ibu berinisiatif untuk menemui
UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Muncang.
Apa yang diimpikan Ibu Sutija
berbuah hasil dimana Kepala UPT pun menugaskan untuk membuka sekolah baru dan
berdiri lah SDN 1 Filial Girijayabaya dengan bangunan sederhana berbahan kayu
dan Bambu yang dibuat secara gotong royong.
Jadi udah tahu kan gimana cerita
sekolah itu ? nah begitu kita nyampe ternyata anak-anak itu lagi dihibur oleh
kaka-kaka dari komunitas serupa yang berasal dari Cilegon, begitu kita datang
mereka pun keluar (ingat ya kita tidak usir tapi gantian, beneran loh).
Dan kita pun memulai petualangan
bersama dengan adik-adik ini dengan berbagai macam kegiatan seperti yang ada di
bawah ini namun terlebih dahulu di awali kata sambutan dari Bait Al Kamil dan
BNI Syariah.
Selain memberikan hiburan dan
permainan kepada anak-anak SDN 1 Filial, guru-gurunya pun mendapatkan pelajaran
penting dari Ka Yosea dan saling berbagi keluhan dan pengalaman mereka sebagai
guru selama ini.
Tidak berasa waktu pun berlalu
dengan seiring waktu alam yang mulai redup itu bisa ditandai karena tidak ada
penerangan dalam artian listrik belum tersedia.
Kami pun beranjak meninggalkan
sekolah tersebut walau agak sedih namun apa daya, dan sekali lagi kami kembali
menjalani perjuangan menuju ke dasar tempat check point tempat parkir mobil.
Jalanan tanjakan, turunan dengan
semak belukar dan pohon karet dengan guyuran gerimis mengandung kembali hingga
menuju ke tempat asal kami datang.
Namun sayangnya dalam perjalanan
pulang, ada kejadian dimana kaka Asih mengalami kecelakaan kecil tersungkur karena
licin nya medan karena ujan
Begitu sampai di tempat parkir
mobil pun akhirnya w meminjam kamar mandi dari pak lurah untuk sekdar ganti
baju dan sayangnya celana pendek tetap w pake karena ndak bawa.
Perjalanan menuju tempat parkiran mobil
Apakah kondisi ini berakhir ? ternyata tidak teman-teman karena perjalanan yang w sebut mobil 4D kembali kami jumpai dimana mobil kami nyaris berhenti dan terguling untungnya supirnya cekatan dan bisa kembali ke jalan yang benar.
Sepanjang jalan pun, mobil 4D ini
selalu menjadi ancaman kami semua walau kami pada tidur (w sich kagak tidur
tapi lumayan lah goyangannya, dasyat poll) bahkan sang supir pun menikmati perjalanan
dan medan jalan itu sendiri terbukti di saat salah satu kaka minta berhenti di
Pomp Bensin untuk menetralkan kondisi badan (baca: buang air) tidak di indahkan
hingga pomp bensin ketiga masuk yang ke empat baru berhenti itu supir dan semua
pun bahagia bisa menghirup udara segar.
Lama perjalanan pun hampir sama
dengan kepergian tetapi bedanya ketika masuk tol Balaraja menuju Jakarta
rasanya seperti baru bebas dari penjara setelah berpuluh-puluh tahun akibat jalan
4D itu..
Sepanjang perjalanan pulang pun
selain ada yang tidur ada juga mencheck keadaan karena hampir 3 jam kami di
sekolahan tidak mendapatkan akses internet begitu turun banyak informasi
tentang banjir dan barisan para kepomania dari WA Group yang menanyakan
keberadaan kami (makasih kakaaaaa Venaa yang peratian banget ama kami semua )
Singkatnya kami pun sampai
kembali di Kantor Sampoerna pukul 23.15 dalam keadaan muka dan badan yang tidak
bisa diungkapkan dengan kata-kata (kalau baca di atas bisa pahami kenapa w
nulis ini)
Dan di Kantor Sampoerna pun kami
berpisah untuk kembali lagi (kayak judul lagu yaakk, lagu siapakah itu) pada
kegiatan lainnya.
W sendiri nyampe rumah tepat puku
00.30 setelah sebelumnya membeli air mineral dan secangkir cokelat panas (sedaapp
bahasanya broo)
Sampai disini dulu ya para
pembaca blogger yang budiman dan baik hati sampai ketemu lagi dengan
kejadian-kejadian lainnya..
Dan buat kaka-kaka dari ID
Berkibar ditunggu ngebolang lagi yaaaa… salam 4D dan Meciinn huahahahaha…
@Lorcasz