Senin, 24 Februari 2014

Kembali Terlecehkan Secara Profesi oleh Konsultan PR

Mungkin kalian pada merasa kalau tulisan di atas itu pernah membaca, jawab nya iya tapi kali ini masih ada kaitannya kebetulan manusia dan tempat manusia itu bekerja sama dengan apa yang w pernah ceritain sebelumnya di sini.

Berawal dari sebuah email undangan dari sebuah agen konsultan PR dan Media (kebetulan kantornya sama dengan cerita w yang pertama hanya beda di klien) tentang sebuah acara sebuah hasil dari salah satu klien mereka tentang investasi Indonesia.

Pertama w gak begitu suka dengan ekonomi kemudian w juga saat ini sedang tidak posisi sebagai jurnalis karena di mutasi ke Yayasan Indonesia Cerdas, tetapi ketika beberapa jam menuju waktu acara ini manusia kembali mengirimkan email soal acara itu sekedar mengingatkan (reminder)

Akhirnya w iseng-iseng kerjain dengan manusia ini ternyata direspon dan meminta w untuk datang karena udah lama ndak ketemu sambil ngupi bareng.

Yang lucunya adalah tempat acara itu w kunjungi pada paginya dalam acara audiensi Dubes AS untuk Indonesia yang baru Robert Blake dengan para jurnalis asing yang berada di Jakarta.

Akhirnya w putuskan untuk mengikuti acara ini tanpa sepengetahuan c manusia ini, w berangkat dari kantor dan ketika mau masuk lobby hotel lagi-lagi w isengin dengan mengirimkan sms kepada dia menanyakan apakah sudah mulai acaranya.

Ternyata hingga w masuk ke dalam lobby sms w tidak dibalas, alhasil w pun celingak-celinguk tidak menemukan sosok manusia ini hingga akhirnya w mencari sendir tempat acara tersebut.

Ternyata sebelas-duabelas dengan kelakuan si manusia akhirnya w menemukan tempat itu ternyata di lantai paling bawah.

Begitu masuk aura tidak enak pun muncul dimana ketika w mengisi buku tamu hanya dikasih dua kertas (bahasa Endonesia dan English) tentang kegiatan ini dan w pun masuk ke dalam.

Ternyata di dalam sudah rame dengan kumpulan para bule-bule (baca: orang asing) yang sedang berkumpul dan berbicara dengan bahasa yang dia dan Tuhannya yang tahu

Acara pun dimulai dengan seperti biasa basa-basi dari sebuah kantor dagang pemerintah kemudian dilanjutkan dengan pembagian buku hasil laporan dan di akhiri dengan makan malam ala kadarnya.

Karena pembagian buku laporan disinilah w melihat tidak rebesnya para panitia, LOGIKA OTAK WARAS ya yang namanya peluncuran buku apalagi laporan PASTI SEMUA TAMU HARUS DAPAT ! tapi NYATA nya panitia melakukan kejahatan DISKRIMINASI dimana ada yang dapat ada yang ndak.

Dan w pun menjadi korban kejahatan diskriminasi tersebut, dimana ada beberapa yang dapat dan ketika w meminta buku tersebut oleh petugas di depan (cewek lah tentunya, tapi ga bohay ya tolong ga bohay!) mengatakan kalau bukunya terbatas dan menawarkan soft copy (kirain w nawarin pin bb) lewat email yang akan dikirim malam itu

Namun apa yang terjadi sodara-sodaranya ternyata mulut ama otak dia TIDAK SINKRON sama seperti manusia yang memberikan janji palsu nyuruh w datang ternyata bullshit, karena SAMPAI DETIK INI ANDA MEMBACA TULISAN INI, itu janji perempuan tidak bohay yang bertugas mejeng di depan TIDAK PERNAH TERLAKSANA !! KAAAMFREEETT !!

Dan w putuskan untuk BOIKOT BERITA dari kamar dagang itu termasuk agen-agen mereka yang mengurusi media karena jelas-jelas udah lecehin w secara profesi.

Apakah karena media itu kategori tengah, dan sedikit terancam menerima gratifikasi (baca:bodrex/Jale) jadi SEENAK OTAK dan KELAMIN mereka gitu ?!

Silakan renungkan kalau ada beberapa orang yang merasa kesindir di tulisan ini (w rasa sich udah kena), karena di konsultan media itu ini yang kedua kalinya w merasa di lecehkan secara profesi yang pertama menganggap w anak kecil yang ngamek karena ndak di kasih Goodiebag walau PEREMPUAN YANG MENJANJIKAN ITU sampai sekarang TIDAK JAUH BEDA DENGAN ANGGOTA DEWAN sekarang maupun yang akan mencoba peruntungan, JANJI PALSU akan kirim ke kantor w (kasian banget ya cowok yang jadi pacarnya selalu di Bullshit-in mulu) !!

Mid Plaza

@Lorcasz