Sebenarnya tulisan ini dan kejadiannya sudah berlalu namun mumpung baru sekarang bisa nulisnya hehehe…
Ini berawal dari ngobrol ngarul
ngidul di arena group telepon antara sesama penggiat pendidikan yang ingin
melakukan kegiatan serupa seperti Purwarkarta lalu sekarang di Lebak.
Karena satu lain hal, yang Lebak
terpaksa dimundurkan waktunya dan tiba-tiba salah satu anggota group mengatakan
kalau ada sekolah di kawasan Petamburan dijadikan tempat pengungsian korban
banjir.
Tanpa ba bi bu lagi akhirnya
putuskan untuk menggantikan lokasi dari Lebak menuju Petamburan dengan segala
persiapan.
Dimulai dari survey, pembuatan
poster kampanye dan lainnya dikerjakan melalui udara (gaya banget dach namun
secara bermodalkan Whatsapp doank hehehe)
Selama (kalau ndak salah)
seminggu kegiatan itu siap dieksekutor dengan spotanitas mulai dari buzzer
poster di twitter, FB masing-masing individu maupun lewat akun komunitas.
Setelah bergerilya kesana kemari akhirnya
pada Minggu Januari 2014 rencana itu pun
terlaksana, w pun berangkat dari rumah sekitar pukul 07.30 lewat.
Dengan angkutan umum (seperti
biasa, tidak mau memacetkan Jakarta) menyusuri paginya Jakarta hingga tiba di
depan RS Pelni sebagai tempat berkumpulnya seperti yang dijanjikan.
Setelah celingak-celinguk karena
tidak mendapatkan tempat duduk untuk menunggu, karena tidak menemukan tempat
duduk dimana pun yang enak terlebih adanya kegiatan pengasapan yang mengganggu
akhirnya w keluar dari areal RS untuk sekedar mencari kenikmatan udara pagi di
kawasan yang bagi w ngeri-ngeri sedap karena sstt (berbisik ) ini daerahnya
Bibieb Rizieq terkenal dengan seruan maut sambil acung-acung bamboo runcing
hhuahahahaha (sstt..katanya bisik-bisik)
Setelah keluar w menemukan surga
yaitu (bukan promosi yaak) tempat paling menyenangkan yaitu 711 (eja dalam
bahasa English) walau ketika masuk kedalam harus menyapa penghuni tenda yang
berseragam biru gelap dengan potongan rambut cepak (baca: Brimob)
Di dalam pun w memesan air mineral
dan roti untuk dikunyah (maklum coy belum sarapan) setelah membayar w agak
bingung harus duduk dimana karena di dekat meja bar ada meja yang biasa ditaruh
di luar kini berada didalam yang diduduki ada tiga orang seperti satu keluarga.
Selama w makan, ntu bertiga
berisiknya minta ampun dach mulai soalnya kenapa belum merit amp pendidikan
(berat banget ya, pagi-pagi curhatnya seperti itu huahaha)
Akhirnya setelah makan dan
mendengarkan curhat pagi ndak jelas w pun perhatikan whatsapp dari kakaka ID
berkibar dan menemukan bahwa salah satu dari kaka-kaka itu sudah berada di
depan RS Pelni.
Singkat cerita sudah pada datang
para kaka-kaka terbaik dari ID Berkibar di lokasi yang menjadi titik temu kami
sambil mencari informasi bagaimana cara kami masuk dan mengedarkan bantuan.
Akhirnya diputuskan untuk
berjalan kaki masuk dari gang sebelah warung 711 (dalam bahasa English) dan
sebagian diangkut pake motor kebetulan ada dua biji biar efektif.
Namun sebelum ke tempat kejadian, w melihat dengan mata sendiri (ya ealah pake mata sendiri mang pake mata najwa) bagaimana lumpur bekas banjir ntu menggenang dan yang parah adalah lumpurnya itu adalah berwarna hitam !!
Akhirnya kami tiba di sekolah
yang menjadi tempat pengungsian para korban banjir, setelah menunggu lama
karena beberapa keluarga kembali ke rumahnya untuk mencheck keadaan rumah namun
ada saja beberapa orang sekitar tersebut yang mencoba “kepo” bahkan ikut-ikutan
pengen dapat sumbangan (Indonesia gitu loh #ehh)
Setelah menunggu lama kami pun
masuk ke dalam arena sekolah yang ternyata sekolah negeri dengan gedung yang
cukup bagus dan sedikit terawatt walau papan nama sekolah itu sudah hilang
beberapa hurufnya.
Serah terima pun berupa peralatan
pembersih ruangan, makanan-minuman dan beberapa perlengkapan bayi pun berpindah
dari ID Berkibar dan Rotaract Semanggi kepada warga setempat yang mengungsi di
sekolah tersebut.
Setelah serah terima dan berphoto bersama akhirnya kita semua meninggalkan tempat tersebut tapi sebelum menuju ke depan kita pun berkumpul di depan sekolah untuk membahas rencana selanjutnya yaitu, SD di Karet Tengsin.
Petamburan, 260114
@Lorcasz