Tahun Baru 2014 sudah memasuki hari ke sepuluh tiba-tiba dikejutkan dengan kabar duka menyelimuti kami semua.
Adalah kaka ipar sepupu w (kalo
di Batak dibilang mantunya Inangtua) yang ada di PekanBaru, Riau meninggal
dunia tanggal 10 Januari 2014 pukul 00.24 di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati, Jakarta Selatan.
Adalah Tiur Malina Anggraini
Siahaan nama si kaka ini masuk ke Jakarta di RSUP Fatmawati sejak Desember
sebelumnya di RSCM masuk dengan gejala gagal ginjal namun setelah dicheck
ternyata dari gagal ginjal ini sudah menyebar dimana parunya bermasalah, pneumonia
dan masih banyak lagi.
Begitu masuk RSUP Fatmawati
kondisinya naik-turun dan terakhir masuk ICU dan sepanjang ICU juga pun
kondisinya naik-turun bahkan menjelang Natal dan Tahun Baru banyak
memperkirakan kondisi c kaka makin tidak stabil namun mungkin Tuhan punya
rencana lain.
Namun rencana itu indah sekali
dimana pada tanggal 9 Januari tepat di ulangtahunnya yang ke-37 emak w dan w
datang ke rumah sakit untuk besuk dan memberikan sedikit ritual orang batak
ketika ulang tahun.
emak w dari rumah bawa sajian
nasi dan satu ekor ikan mas diarsik untuk dimakan di kaka, walau hanya sedikit
paling tidak itulah pengharapan orangtua kepada sang anak.
Pas pukul 11.45 w dan emak w
masuk ke ruangan ICU setelah permisi dengan satpam yang jaga, ketika emak w
meminta ijin untuk bawa makanan buat c kaka, ternyata c kaka (kaka dari suami c
yang sakit ini) langsung memegang tangan emak w untuk masuk.
w dan emak w pun masuk sambil
melihat kondisi c kaka, c emak langsung menyuapi c kaka walau ada suster yang
menanyakan soal tindakan emak w, tapi ama suster yang satu langsung mengatakan
tidak apa-apa karena lagi ulangtahun.
Emak w nyuruh salam setelah
sebelumnya kasih tau ke kaka w siapa w ini, pun ikut menyalami c kaka ngucapin ulangtahun
yang tidak menyadari bahwa salaman dengan c kaka adalah untuk terakhir kalinya.
w keluar dari Fatmawati sekitar
pukul 13.00 dengan cegat taksi w berangkat ke RS Medistra nebus obat bokap w
karena sudah habis stocknya sementara emak w masih di Fatmawati.
Kelar dari Medistra sekitar pukul
13.30, w langsung menuju ke Sarinah untuk santai sejenak nyari kopi sebelum ke
acara yang diajakin ama Ogi salah satu mitra kerja w, ternyata macet akhirnya w
putuskan untuk langsung ke Museum Nasional.
Singkat cerita w nyampe di rumah
udah pukul 21.45 dan menjadi kebiasaan dirumah w selalu kunci rumah dan periksa
tiap pintu karena emak-bapak w ama c bontot udah pada tidur.
Karena lapar, c emak masak cuma buat c bapak akhirnya w beli mie tek-tek depan gang yang biasa w beli karena makanan biasa w kuetiau ndak ada akhirnya mie yang w pesen.
Kelar pesan dan jadi w pun ke
rumah sebelumnya sudah w kunci semua termasuk pintu gudang luar, w pun
menikmati mie goreng sambil nonton tipi, pas w mau tidur itu pukul 23.30 emak w
keluar nyuruh w siap-siap karena c kaka udah di pompa.
Buru-buru lah w ganti baju siapin
semua termasuk kabel dan chasan hengpong, kelar pas keluar rumah berapa meter
dari gerbang kaka w yang atu telp bilang nyokap kalau c kaka istri c bang Tono
ini udah liwat.
Nyampe ICU udah jam 00.30
ternyata jenazah masih ada di sana sebelum diberangkatkan ke ruang jenazah yang
lokasinya jauh bener dach dibelakang banget.
Dan w akhirnya berada di Ruang
Instalasi Jenazah RSUP Fatmawati amp pukul 09.00 bahkan sempat lihat ambulans
bawa kantong mayat (korban criminal) pukul 03.00.
Ka, Selamat ulangtahun ya walau
mungkin inilah kado terindah yang diberikan Tuhan kepadamu. Kau telah menangkan
pertandingan hidup ini dan hidup berbahagia dengan Tuhan, kami akan selalu
mengenangmu dan selalu menjaga abang serta c kaka kecil…
In Memory Tiur Malina Anggraini Siahaan ( 9 Januari 1977 - 10 Januari 2014)
@Lorcasz