Sabtu, 11 Januari 2014

30 Jam Merayakan Natal di Cirebon (Bagian I)




Ini kembali tentang kisah w kali ini bersama keluarga mencoba merayakan Natal dengan suasana beda lain daripada yang lain.

Kali ini w dan keluarga akan merayakan Natal di luar rumah dan di luar Bekasi yaitu di Kota Udang, Cirebon, Jawa Barat, pasti bertanya kenapa harus merayakan Natal di Cirebon ?

Ini terlepas dari keisengan ade w yang minta merayakan Natal di luar rumah dan juga karena sodara-sodara yang biasa secara tradisi perayaan Natal dan Tahun baru datang kali ini memilih intropeksi di rumah masing-masing.

Akhirnya perjalanan itu pun dijalankan, tanggal 24 Desember 2013 pukul 05.15 kami berangkat menunju Cirebon sebelum berangkat menuju ke sana terlebih dahulu jemput ade w yang udah merit sama istrinya.


Begitu udah jemput akhirnya berangkat kami berenam bersama supir rental menuju Cirebon keluar Taman Galaxy menuju arah jalan Pekayon Raya nembus ke tol Bekasi Barat.

Agak sedikit macet di tol yang menuju ke Cikarang namun lepas dari Cikarang semua dikondisikan lancar dan kami pun melakukan istirahat sebanyak dua kali

Istirahat yang pertama di KM23 (maaf kalo salah) untuk sekedar melenturkan badan karena hampir dua jam duduk di mobil jenis Avanza, setelah sekitar lima belas menitan kami beristirahat kami lanjut kembali hingga menuju peristirahatan selanjutnya yaitu di KM57 yang katanya terbaik di Indonesia.

Di KM57, c babe nyari sarapan akhirnya ketemu yaitu bubur ayam walau katanya sich ndak enak, yang aneh dari rest area ini adalah di salah satu minimarket tidak terdapat permen akhirnya dapat di sebuah minimarket 24jam saingan minimarket yang namanya berangka-angka (tau donk maksudnya siapa hehee)

Kelar dari KM57 kami lanjut perjalanan ke Cirebon yang jalan lurus terus tanpa kelok-kelok kayak di puncak, w sempet ketiduran (ya maklumin aja secara berangkatnya udah jam berapa pagi2 buta hehehe)

Akhirnya masuk ke areal yang kata orang itu jalur tenggorak atau jalur maut yaitu Pantura, banyak sekali lalu-lalang kendaraan dan pastinya udara di daerah tersebut puanaass ne poll abis-abisan.

Bahkan di satu kota cuacanya sangat-sangat panas sampai volume penyejuk udara di mobil (baca: AC) yang biasanya satu sudah dingin, nich tembus volume tiga hingga keluar asapnya masih tidak berasa dinginnya..









Singkatnya ketika masuk Kota Cirebon, kami langsung ke kanan-kiri menjadi patokan untuk masuk ke rumah tempat lae w tinggal, lewatin pasar, bengkel dan akhirnya masuk di komplek perumahan yang ternyata depannya adalah komplek militer armada pertahanan udara (Arhanud) TNI.

Pukul 11.30 kami tiba dirumah sang lae yang boleh dibilang lumayan sejuk dan nyaman tipe rumah orang Indonesia.

Setelah beres-beres taruh barang, akhirnya bisa selonjoran sambil cerita-cerita sepanjang perjalanan, begitu pukul 12.00 kami pun makan siang, namun sebelum makan siang emak-bapak w siapain sesuatu yang biasa menjadi ritual di adat batak yaitu, sihol-sihol dengan membawa ikan mas kepada tuan rumah.

Setelah acara ritual, kami pun makan siang bersama dengan menu yang ternyata pesanan catering (waduh jadi ndak enak padahal mah niat nya makan apa aja yang menjadi khas di daerah itu)
Kelar makan siang, kami pun bersantai sejenak ada yang ngobrol, c bapak milih istirahat di kamar Fisa anaknya c lae dan w pun tidak jauh dari laptop sambil upload berita karena piket hehehe..

Berhubung acara kebaktian gereja di GKI Pengampon tempat c lae ibadah dan juga sebagai majelis pukul 17.00 dan sesuai dengan menjadi kebiasaan kalau Natal pasti banyak yang datang makan jam 16.00 pun sudah harus jalan.

Kami pun siap-siap macam anak kost satu persatu menunggu giliran mandi, setelah semua siap pas pukul 16.00 pun kami berangkat menuju GKI Pengampon, rute yang ditempuh pun mengingatkan w dengan kawasan Kota Tua dan Bandung Selatan dimana samping kanan-kiri banyak bangunan-bangunan tua dan ternyata ketika w tanya ke c lae memang daerah tersebut juga disebut tidak jauh kayak kota tuanya Cirebon.


Dalam keadaan gerimis awet kami pun sampai di Gereja tersebut dan ternyata beberapa orang sudah muncul dan duduk manis di gereja sambil menunggu waktu ibadah kami pun duduk satu bangku sebaris sementara c lae sudah menuju ruang konstitori gereja.

W pun memperhatikan ternyata gedung gereja ini sangat besar dan menarik untuk di telaah dan yang membuat kagum adalah menggunakan perangkat teknologi digital dimana ketika jemaat tidak mendapatkan tempat duduk dan harus berada diluar pun bisa menikmati kebaktian melalui LCD yang terkoneksi lewat kamera CCTV yang kalau ndak salah berjumlah 16 buah dan terhubung semua.

Suasana malam Natal pun sangat nyata dengan beberapa nyanyian yang dipujikan oleh beberapa kelompok paduan suara jemaat yang ada di gereja tersebut terlebih pada perayaan malam Natal ini hadir pula Lidya Noorsaid dan puteri nya yang memberikan kesaksian tentang bagaimana dirinya mengenal Kristen yang sebelumnya memeluk agama Muslim serta pujian-pujian ciptaan beliau.





Kelar ibadah, sambil menunggu c lae kelar menjalankan tugasnya dalam ibadah ini, menjadi kebiasaan emak w dach kalau lihat objek yang menarik pasti diphoto dan itulah dimana ada pohon Natal yang sangat kreatif dari para pemuda dan jemaat gereja tersebut dijadikan objek photo narsis tidak hanya emak dan keluarga tetapi warga jemaat lainnya.

Setelah berphoto ria dan c lae sudah dengan tugasnya akhirnya kami pun kembali ke rumah, rute yang dilalui pun sama tidak jauh berbeda, namun sepanjang jalan pulang pun lirak-lirik bagaimana kehidupan malam warga Cirebon ini dibawah guyuran hujan w melihat bagaimana ada pabrik tembakau atau rokok milik BAT dan tentunya adalah Rumah Tahanan Kelas I Cirebon yang arsitekturnya seperti LP Cipinang huahahaha…

Kami pun sampai dirumah, begitu dirumah kami pun berberes dan juga makan malam, sepanjang malam mengobrol karena tidak mungkin keluar hujan pun sepertinya awet..

Entah pukul berapa, tiba-tiba kedatangan tamu yang ternyata anak dari c Lae yang paling gede pulang dari Jakarta secara tiba-tiba dijemput ama ade w dan istri serta ade w yang kecil bareng fisa dan kaget ketika nyampe rumah dilihat ada emak dan bapak w  hehehehe…

Akhirnya w pun tidur karena udah ndak kuat lagi buka laptop, w pun tidur di Kasur depan tipi bareng bokap, ade w dan pacar c kak Fika.

Dan disini dulu cerita halaman pertama dari dua halaman (macam c Anas Urbaningnum aja pake ada halaman-halaman huahahaha)

@Lorcasz