Ini kembali tentang kisah w kali ini bersama keluarga mencoba merayakan Natal dengan suasana beda lain daripada yang lain.
Kali ini w dan keluarga akan
merayakan Natal di luar rumah dan di luar Bekasi yaitu di Kota Udang, Cirebon,
Jawa Barat, pasti bertanya kenapa harus merayakan Natal di Cirebon ?
Ini terlepas dari keisengan ade w
yang minta merayakan Natal di luar rumah dan juga karena sodara-sodara yang
biasa secara tradisi perayaan Natal dan Tahun baru datang kali ini memilih
intropeksi di rumah masing-masing.
Akhirnya perjalanan itu pun
dijalankan, tanggal 24 Desember 2013 pukul 05.15 kami berangkat menunju Cirebon
sebelum berangkat menuju ke sana terlebih dahulu jemput ade w yang udah merit
sama istrinya.
Begitu udah jemput akhirnya berangkat kami berenam bersama supir rental menuju Cirebon keluar Taman Galaxy menuju arah jalan Pekayon Raya nembus ke tol Bekasi Barat.
Agak sedikit macet di tol yang
menuju ke Cikarang namun lepas dari Cikarang semua dikondisikan lancar dan kami
pun melakukan istirahat sebanyak dua kali
Istirahat yang pertama di KM23
(maaf kalo salah) untuk sekedar melenturkan badan karena hampir dua jam duduk
di mobil jenis Avanza, setelah sekitar lima belas menitan kami beristirahat
kami lanjut kembali hingga menuju peristirahatan selanjutnya yaitu di KM57 yang
katanya terbaik di Indonesia.
Di KM57, c babe nyari sarapan
akhirnya ketemu yaitu bubur ayam walau katanya sich ndak enak, yang aneh dari
rest area ini adalah di salah satu minimarket tidak terdapat permen akhirnya
dapat di sebuah minimarket 24jam saingan minimarket yang namanya berangka-angka
(tau donk maksudnya siapa hehee)
Kelar dari KM57 kami lanjut
perjalanan ke Cirebon yang jalan lurus terus tanpa kelok-kelok kayak di puncak,
w sempet ketiduran (ya maklumin aja secara berangkatnya udah jam berapa pagi2
buta hehehe)
Akhirnya masuk ke areal yang kata
orang itu jalur tenggorak atau jalur maut yaitu Pantura, banyak sekali
lalu-lalang kendaraan dan pastinya udara di daerah tersebut puanaass ne poll
abis-abisan.
Bahkan di satu kota cuacanya
sangat-sangat panas sampai volume penyejuk udara di mobil (baca: AC) yang
biasanya satu sudah dingin, nich tembus volume tiga hingga keluar asapnya masih
tidak berasa dinginnya..
Singkatnya ketika masuk Kota Cirebon, kami langsung ke kanan-kiri menjadi patokan untuk masuk ke rumah tempat lae w tinggal, lewatin pasar, bengkel dan akhirnya masuk di komplek perumahan yang ternyata depannya adalah komplek militer armada pertahanan udara (Arhanud) TNI.
Pukul 11.30 kami tiba dirumah
sang lae yang boleh dibilang lumayan sejuk dan nyaman tipe rumah orang
Indonesia.
Setelah beres-beres taruh barang,
akhirnya bisa selonjoran sambil cerita-cerita sepanjang perjalanan, begitu
pukul 12.00 kami pun makan siang, namun sebelum makan siang emak-bapak w
siapain sesuatu yang biasa menjadi ritual di adat batak yaitu, sihol-sihol
dengan membawa ikan mas kepada tuan rumah.
Setelah acara ritual, kami pun
makan siang bersama dengan menu yang ternyata pesanan catering (waduh jadi ndak
enak padahal mah niat nya makan apa aja yang menjadi khas di daerah itu)
Kelar makan siang, kami pun
bersantai sejenak ada yang ngobrol, c bapak milih istirahat di kamar Fisa
anaknya c lae dan w pun tidak jauh dari laptop sambil upload berita karena
piket hehehe..
Berhubung acara kebaktian gereja
di GKI Pengampon tempat c lae ibadah dan juga sebagai majelis pukul 17.00 dan
sesuai dengan menjadi kebiasaan kalau Natal pasti banyak yang datang makan jam
16.00 pun sudah harus jalan.
Kami pun siap-siap macam anak
kost satu persatu menunggu giliran mandi, setelah semua siap pas pukul 16.00
pun kami berangkat menuju GKI Pengampon, rute yang ditempuh pun mengingatkan w
dengan kawasan Kota Tua dan Bandung Selatan dimana samping kanan-kiri banyak
bangunan-bangunan tua dan ternyata ketika w tanya ke c lae memang daerah
tersebut juga disebut tidak jauh kayak kota tuanya Cirebon.
Dalam keadaan gerimis awet kami pun sampai di Gereja tersebut dan ternyata beberapa orang sudah muncul dan duduk manis di gereja sambil menunggu waktu ibadah kami pun duduk satu bangku sebaris sementara c lae sudah menuju ruang konstitori gereja.
W pun memperhatikan ternyata
gedung gereja ini sangat besar dan menarik untuk di telaah dan yang membuat
kagum adalah menggunakan perangkat teknologi digital dimana ketika jemaat tidak
mendapatkan tempat duduk dan harus berada diluar pun bisa menikmati kebaktian
melalui LCD yang terkoneksi lewat kamera CCTV yang kalau ndak salah berjumlah
16 buah dan terhubung semua.
Suasana malam Natal pun sangat
nyata dengan beberapa nyanyian yang dipujikan oleh beberapa kelompok paduan
suara jemaat yang ada di gereja tersebut terlebih pada perayaan malam Natal ini
hadir pula Lidya Noorsaid dan puteri nya yang memberikan kesaksian tentang
bagaimana dirinya mengenal Kristen yang sebelumnya memeluk agama Muslim serta
pujian-pujian ciptaan beliau.
Kelar ibadah, sambil menunggu c
lae kelar menjalankan tugasnya dalam ibadah ini, menjadi kebiasaan emak w dach
kalau lihat objek yang menarik pasti diphoto dan itulah dimana ada pohon Natal
yang sangat kreatif dari para pemuda dan jemaat gereja tersebut dijadikan objek
photo narsis tidak hanya emak dan keluarga tetapi warga jemaat lainnya.
Setelah berphoto ria dan c lae
sudah dengan tugasnya akhirnya kami pun kembali ke rumah, rute yang dilalui pun
sama tidak jauh berbeda, namun sepanjang jalan pulang pun lirak-lirik bagaimana
kehidupan malam warga Cirebon ini dibawah guyuran hujan w melihat bagaimana ada
pabrik tembakau atau rokok milik BAT dan tentunya adalah Rumah Tahanan Kelas I
Cirebon yang arsitekturnya seperti LP Cipinang huahahaha…
Kami pun sampai dirumah, begitu
dirumah kami pun berberes dan juga makan malam, sepanjang malam mengobrol
karena tidak mungkin keluar hujan pun sepertinya awet..
Entah pukul berapa, tiba-tiba
kedatangan tamu yang ternyata anak dari c Lae yang paling gede pulang dari
Jakarta secara tiba-tiba dijemput ama ade w dan istri serta ade w yang kecil
bareng fisa dan kaget ketika nyampe rumah dilihat ada emak dan bapak w hehehehe…
Akhirnya w pun tidur karena udah
ndak kuat lagi buka laptop, w pun tidur di Kasur depan tipi bareng bokap, ade w
dan pacar c kak Fika.
Dan disini dulu cerita halaman
pertama dari dua halaman (macam c Anas Urbaningnum aja pake ada halaman-halaman
huahahaha)