Selasa, 27 Agustus 2013

Melihat dari Dekat Anak-anak Cheers

Bukan maksud apa-apa ini karena w temenenin cewek w ketemu orang yang kebetulan salah satu guru atau pelatih dari Cheersleader.

w anterin cewek w ke Thamrin City untuk ketemu dengan seorang pria yang bernama Fery yang kebetulan di Thamrin City ada acara lomba cheerleader tingkat SLTP dan SMU

Akhirnya w tiba di Thamrin City dan benar memang ada cara lomba Cheerleader tingkat SLTP dan SMU se jabodetabek.

Siapa yang tak kenal dengan cheerleader atau Cheers, sebuah atraksi olahraga yang diperagakan cewek-cewek muda, seksi, bohay dalam membentuk sebuah formasi baik pyramid atau lempar-melempar

Tapi begitu melihat cheers yang di tempat cewek w ketemuan agak miris dan prihatin, kenapa ? bukan maksud untuk menyindir, melecehkan atau mendropkan semangat tapi fakta berbicara.

Kita bisa lihat bagaimana kelincahan para cheers terutama dari kiblat Amerika Serikat atau Asia dalam hal ini Jepang terlihat dari proposionalnya badan mereka yang tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gemuk termasuk mimic wajah ketika melakukan kegiatan.

kalau sudah melihat para cheers dari AS dan Jepang sekarang bandingkan dengan Indonesia apakah sudah sesuai ?!

Ini lah yang membuat w miris dengan apa yang w lihat di Thamrin City tanpa mengurangi kemampuan mereka tetapi itulah faktanya.

Banyak w liat Cheers tidak seperti cheers pada umumnya, misal ukuran badan dimana seperti yang w bilang ada yang kurus tapi kurus banget terus ada yang gemuk banget kalau seperti gimana performancenya yaa.

Dan terbukti dari beberapa cheers yang tampil hampir semuanya bagi w pribadi tidak layak tampil karena ya itu dari segi tubuh tidak proposional dan akibatnya ketika melakukan aksi flyer (dilempar) banyak yang tidak mampu menahan temannya karena mungkin bagi mereka proposional tetapi bagi w tidak.

W melihat kurang proposional para cheers ini tidak ditunjang dengan kadar konsumsi yang sesuai, w lihat para cheers ini dengan gampangnya mengkonsumsi bahan-bahan yang jelas-jelas dilarang atau diharamkan dalam komunitas misalnya konsumsi jagung dalam cup dalam banyak dijual di mal-mal padahal itu jelas-jelas jagungnya berisikan materi yang tidak sehat misal ada mentega, minyak walau jagungnya c bener jagung bukan olahan tetapi bukannya itu tidak diperbolehkan.

Bagi w cheers di Indonesia itu kalau mau berkembang ya harus dimulai dari pola dalam diri para pelakunya seperti konsumsi yang sesuai dengan pengawasan yang sangat ketat oleh pelatihnya namun ya seperti banyak kelakuan pelatih hanya bisa menjamin ketika mereka di sekolah atau klub lepas keluar dari pintu tidak diawasi padahal seharusnya walau tidak diawasi pelatih juga harus bisa tau kondisinya tanpa harus menanyakan langsung ke anak cheers itu sendiri

Ya semoga kedepannya cheers Indonesia lebih maju, lebih proporsional dalam hal tubuh dan konsumsinya supaya bisa bersaing dengan cheers AS dan Jepang bukan sekedar gaya-gayaan untuk mendapatkan perhatian cowok atletis yang kemudian berujung di kasur empuk bergoyang dengan keringat bercucuran dan lendir dimana-mana uuuppsss…
Sukses selalu cherrleaders Indonesiaa…

Thamrin City, 26082013 17:30

@Lorcasz