Bukan maksud apa-apa ini karena w
temenenin cewek w ketemu orang yang kebetulan salah satu guru atau pelatih dari
Cheersleader.
w anterin cewek w ke Thamrin City
untuk ketemu dengan seorang pria yang bernama Fery yang kebetulan di Thamrin
City ada acara lomba cheerleader tingkat SLTP dan SMU
Akhirnya w tiba di Thamrin City
dan benar memang ada cara lomba Cheerleader tingkat SLTP dan SMU se
jabodetabek.
Siapa yang tak kenal dengan
cheerleader atau Cheers, sebuah atraksi olahraga yang diperagakan cewek-cewek
muda, seksi, bohay dalam membentuk sebuah formasi baik pyramid atau lempar-melempar
Tapi begitu melihat cheers yang
di tempat cewek w ketemuan agak miris dan prihatin, kenapa ? bukan maksud untuk
menyindir, melecehkan atau mendropkan semangat tapi fakta berbicara.
Kita bisa lihat bagaimana
kelincahan para cheers terutama dari kiblat Amerika Serikat atau Asia dalam hal
ini Jepang terlihat dari proposionalnya badan mereka yang tidak terlalu kurus
dan juga tidak terlalu gemuk termasuk mimic wajah ketika melakukan kegiatan.
kalau sudah melihat para cheers
dari AS dan Jepang sekarang bandingkan dengan Indonesia apakah sudah sesuai ?!
Ini lah yang membuat w miris
dengan apa yang w lihat di Thamrin City tanpa mengurangi kemampuan mereka
tetapi itulah faktanya.
Banyak w liat Cheers tidak
seperti cheers pada umumnya, misal ukuran badan dimana seperti yang w bilang
ada yang kurus tapi kurus banget terus ada yang gemuk banget kalau seperti
gimana performancenya yaa.
Dan terbukti dari beberapa cheers
yang tampil hampir semuanya bagi w pribadi tidak layak tampil karena ya itu
dari segi tubuh tidak proposional dan akibatnya ketika melakukan aksi flyer
(dilempar) banyak yang tidak mampu menahan temannya karena mungkin bagi mereka
proposional tetapi bagi w tidak.
W melihat kurang proposional para
cheers ini tidak ditunjang dengan kadar konsumsi yang sesuai, w lihat para
cheers ini dengan gampangnya mengkonsumsi bahan-bahan yang jelas-jelas dilarang
atau diharamkan dalam komunitas misalnya konsumsi jagung dalam cup dalam banyak
dijual di mal-mal padahal itu jelas-jelas jagungnya berisikan materi yang tidak
sehat misal ada mentega, minyak walau jagungnya c bener jagung bukan olahan
tetapi bukannya itu tidak diperbolehkan.
Bagi w cheers di Indonesia itu
kalau mau berkembang ya harus dimulai dari pola dalam diri para pelakunya
seperti konsumsi yang sesuai dengan pengawasan yang sangat ketat oleh
pelatihnya namun ya seperti banyak kelakuan pelatih hanya bisa menjamin ketika
mereka di sekolah atau klub lepas keluar dari pintu tidak diawasi padahal
seharusnya walau tidak diawasi pelatih juga harus bisa tau kondisinya tanpa
harus menanyakan langsung ke anak cheers itu sendiri
Ya semoga kedepannya cheers
Indonesia lebih maju, lebih proporsional dalam hal tubuh dan konsumsinya supaya
bisa bersaing dengan cheers AS dan Jepang bukan sekedar gaya-gayaan untuk
mendapatkan perhatian cowok atletis yang kemudian berujung di kasur empuk
bergoyang dengan keringat bercucuran dan lendir dimana-mana uuuppsss…
Sukses selalu cherrleaders
Indonesiaa…
Thamrin City, 26082013 17:30
@Lorcasz