Jumat, 16 Agustus 2013

Asep Kambali : Napak Tilas Kemerdekaan Bukan Hanya Untuk Pemuda Saja

Kegiatan napak tilas yang selalu diadakan setiap tahun menjelang perayaan Kemerdekaan Indonesia yang bagi banyak kalangan ditujukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme para pemuda dinilai tidak tepat.

Hal ini disampaikan sejarawan, Asep Kambali di sela-sela acara napak tilas perayaan kemerdekaan Indonesia dari Museum Joang 45 Menteng hingga Museum Perumusan Proklamasi di kawasan Taman Suropati, Jakarta.

"Jadi memang kalau ditujukan untuk anak muda enggak tepat, seharusnya ini momen untuk dua belah pihak, pemuda dan orang tua," ujarnya

Pria kelahiran 16 Juli 1980 ini juga menyesalkan acara ini tidak dihadiri pejabat seperti Gubernur DKI dilihat dari skala acara ini diwilayah propinsi atau dari pihak kementerian.

“ya, tapi acara ini hanya level kepala museum kalau pun kepala dinas cuma diundang padahal ini levelnya propinsi harusnya Jokowi, tapi saya tidak tahu apakah sudah dihubungi atau tidak,”ucapnya

Dirinya juga heran dengan kebijakan pemerintah ketika mengadakan acara selalu berorientasi dengan undangan dan konsumsi, hal yang sama juga dengan sektor swasta yang belum perhatian penuh terhadap acara berkaitan dengan sejarah.

“kalau acara seperti ini selalu bicara makannya, ini buat saya tidak mendidik, gimana mau mendidik kalau disetting sama mereka kalau undang orang berarti menyiapkan makannya juga,”ucapnya


Napak tilas kemerdekaan ini dengan berjalan kaki diikuti sekitar 2,000 peserta dari lintas generasi, acara dimulai dari Gedung Joang 45 di kawasan Cikini menuju museum perumusan teks proklamasi dengan melintasi kawasan Teuku Umar, Menteng hingga Taman Suropati kemudian dilanjutkan kembali ke Tugu Proklamasi di kawasan Pegangsaan, Jakarta Pusat.

Gedung Joang 45, 16082013 14:00