Kalau di awal w tulis Awal Ngebolang Bersama PSF kalau tulisan ini akhir dari awal tersebut (bingung kan, huahaha)
Pada keesokan harinya pukul 06.00
pagi kami sudah kumpul di tempat makan untuk sarapan karena pas pukul 07.00
sudah berangkat menuju tempat peternakan sapi untuk melihat bagaimana proses
pengambilan susu sapi dan tentunya ada games juga disana yaitu lomba memerah
sapi namun kembali lagi pada kesepakatan hasil dari lomba itu akan di
konversikan (cem program pemerintah soal gas buah melon hehehe) menjadi
perangkat peralatan sekolah untuk ade-ade yang ada dilingkungan sekitar tempat
kami menginap.
Tepat pukul 07.00 kami berangkat
dan seperti biasa peserta dengan bus sendiri dan panitia dengan kendaraannya
sendiri (kebersamaannya dimana yaa ? hmm) jarak dari penginapan ke tempat
pemberhentian satu yaitu peternakan sapi cukup dekat ibarat turun ke bawah.
Tibalah kami di peternakan sapi tersebut dan tentunya donk disambut dengan lolongan sapi (hehehe..). kami pun diterima oleh (kalo ndak salah) pak Dadang yang bertugas mengawasi lalu lintas peredaran susu dari tubuh sapi menuju kemasan.
Kalau susu Pasteurisasi yang kita kenal itu ternyata kandungan susunya
masih utuh dalam artian benar-benar murni karena dipanaskan pada suhu 80C dan
penyimpanannya pada suhu maksimal 4C dengan daya tahan 2-10 hari
Sementara Susu UHT / kotak yang biasa kita lihat di supermarket itu,
dipanaskan pada suhu 120C namun kandungan nutrisinya HILANG 40%, penyimpanan
pada suhu ruang dengan daya tahan 3-6 bulan
Terus ada lagi, Susu Steril dipanaskan pada suhu 140C namun sayangnya
kandungan nutrisinya HILANG HAMPIR 60% dengan penyimpanan pada suhu ruang dan
bertahan pada 6-12 bulan
Ada lagi nich, Susu bubuk yang biasa dijumpai dalam kemasan kotak
ternyata itu proses pemanasannya pada 180C tapi efeknya adalah NUTRISInya
HILANG HAMPIR 80% walau penyimpanannya sesuai dengan suhu ruangan dan tahan
lama 12-18 bulan
Dan yang terakhir adalah Susu Kental Manis dimana prosesnya adalah
dibuat dari susu bubuk dengan penambahan air dipanaskan pada suhu 120C tapi
KANDUNGAN NUTRISInya HILANG HAMPIR 90% ! walau disimpan dalam suhu ruangan
serta bertahan pada 12-18 bulan
Kalau dilihat uraian di atas,
kalian masih mengkonsumsi susu yang menurut kalian hebat atau berpikir lain ?!
Setelah mendapatkan penjelasan,
kami dibawa menuju areal kandang sapi namun sebelum ke areal kandang sapi kami
dikenalkan dengan anak sapi dan berkesempatan untuk memberikan susu kepada sang
anak sapi berdasarkan kelompoknya
Kelar ngasih susu ke anak sapi
saatnya tiba juga menuju kandang sapi yang sebenarnya dan disana lah perlombaan
memerah susu sapi dimulai, tapi sebelum dimulai seperti biasa diberikan arahan
dari para ahli dalam pemerahan susu bagaimana tekniknya.
Setelah diberikan pengarahan dan
teknik serta ujicoba akhirnya dimulai lah perlombaan ini dan kelompok w dan
kelompok 1 yang mendapatkan giliran pertama dikarenakan sapi nya cuma ada dua
Setelah lima kelompok melakukan
kegiatan memerah susu maka dihitunglah jumlah literan hasil dari perahan,
kebetulan kelompok w mendapatkan peringkat kedua dengan jumlah (kalau ndak
salah) sekitar 1926 liter, lumayan lah dikonversikan menjadi sekitar 10 paket
peralatan alat sekolah
Kelar melakukan kegiatan memerah
sapi kembali ke tempat pertemuan untuk dibagikan beberapa susu segar yang
nantinya akan dibagikan kepada ade-ade sekitar penginapan dan tentunya kita
juga donk lumayan ada rasa cokelat dan strawberry, makasih ya ‘pi atas susunya
#eehh
Kelar dari peternakan sapi,
perjalanan kembali dilanjutkan ke perkebunan teh di kawasan puncak tepatnya di
Gunung Mas (bukan gunung mas yang sengketa ama Akil Mochtar yaa)
Setelah menempuh perjalanan
keluar dari kawasan peternakan sapi yang ternyata dekat dengan Taman Safari
kami pun langsung menuju ke atas ke arah puncak
Dan tibalah kami di perkebunan
yang ternyata memiliki sejarah dari Perancis dan Belanda dimana masuk dalam lima
besar dunia pemasok teh dunia.
Cukup jauh untuk mendaki ke atas walau ketika akan menuju ke atas kami disuguhkan adanya kegiatan syuting pelem atau FTV, namun perjalanan menuju ke atas pun dapat terbalaskan dengan ciptaan Tuhan yang luar biasa, terima kasih Tuhan atas ciptaan mu ini bantu kami untuk menjaganya (halal cem 5cm ajaa)
Begitu sampai di atas kami pun
lakukan melakukan permainan dengan cara memetik daun teh dengan apa yang telah
diinstruksikan oleh sang penjaga semua pun berpencar untuk memetiknya,
kebetulan w ditugaskan untuk memanggul tempat penampungan dari daun teh
tersebut.
Setelah waktu ditentukan habis
maka dikumpulkan, ditimbang dan dilihat apakah sudah sesuai dengan yang
diinstruksikan sesuai dengan timbangan, selama menunggu penilaian masing-masing
kelompok pun berkumpul untuk menentukan materi apa dalam cerita sesuai kotak
yang semalam sudah dibagikan.
Akhirnya penghitungan sudah
selesai dan kebetulan kelompok w mendapatkan (kalau ga salah) peringkat keempat
apa kelima. setelah kelar semua maka saatnya turun ke bahwa kembali jadi total
4 kilo jalur yang kami tempuh dua kilo naik dua kilo turun
Tiba juga di areal parkir ketika sampai, entah karena lapar atau bagaimana begitu sampai di areal parkir dan kebetulan ada jajanan gorengan dan sate maka satu persatu sebelum masuk ke bus, karena waktu yang mepet.
Akhirnya kami semua keluar dari
areal perkebunan dan kembali ke penginapan jalur yang ditempuh pun berbeda
kalau tadi ketika pergi melewati depan kali ini memotong jalur melalui belakang
namun tetap ditemani dengan pemandangan ciptaan Tuhan.
Begitu sampai di penginapan kami
pun buru-buru beres-beres kamar dikarenakan adanya penghuni yang baru akan
menggunakan tempat kami, setelah kami beres-beres kami pun beranjak ke tempat
makan untuk makan siang sambil memberikan hadiah bagi para pemenang kebetulan
kelompok w mendapatkan hadiah buku tentang sejarah H.M. Sampoerna
Kelar dari makan siang, kami pun
beranjak menuju aula tempat pertama kali kami berkumpul ketika sampai ditempat
itu yang disambut dengan puluhan anak-anak yatim yang berada disekitar
penginapan.
Berbagai kata sambutan dan doa
dipanjatkan, namun sayangnya acara drama berdasarkan kotak tersebut tidak jadi
terlaksana karena faktor waktu namun kami bisa berphoto bersama sambil
memberikan paket alat sekolah yang telah disiapkan panitia hasil dari permainan
kami di peternakan susu dan perkebunan teh tadi.
Kelar itu semua, saatnya kembali ke Jakarta semua peralatan dimasukkan ke dalam bisa, kami pun satu-persatu masuk ke dalam bus dan diperiksa secara satu-satu kayak absen, setelah fix semua maka berangkat pulang lah kami keluar dari penginapan menuju Jakarta.
Begitu sampai di depan jalan
besar menuju Jakarta, ada dua orang yang turun di jalan untuk melanjutkan
perjalanan ke tempatnya yang mungkin lebih dekat.
Sebelum masuk tol pun satu Ibu
turun, setelah itu masuk tol menuju Jakarta, begitu sampai di Jakarta tepatnya
dekat pintu keluar UKI, ada rekan yang turun, setelah itu lanjut menuju tol
dalam kota dan keluar di depan Polda Metropolitan Jakarta Raya.
Masuk ke semanggi tepatnya depan
Atmajaya baru turun rombongan setengah besar dan akhirnya sisa sekitar 4-8
orang tinggal hingga turun di komplek Sampoerna Strategic.
Dan begitu turun dari bus di
Sampoerna semua berpencar ada sekitar 5 orang memilih tetap berkumpul dengan
mengambil tempat di sekitar Blok M dan w ama yang lain memilih untuk pulang.
Dan sampai rumah w pukul 19.00 karena
macet yang luar biasa di sekitar ambassador hingga Kokas karena ya tau sendiri
lah malam minggu..
Sekali lagi terima kasih untuk
Putera Sampoerna Foundation untuk acara nya, ditunggu acara selanjutnya dan
kalau bisa berbaur lah baik secara mobil atau apapun kalau itu memang acaranya
kebersamaan :D
@Lorcasz