Minggu, 16 Desember 2012

Menlu Jelaskan Posisi Indonesia Kepada Jurnalis Asing



JAKARTA, CatatanLorcasz – Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menjelaskan pencapaian yang sudah dilakukan oleh Indonesia sepanjang tahun 2012 dan program serta tantangan diplomasi ditahun 2013 kepada komunitas jurnalis asing yang bekerja di Jakarta yang tergabung dalam Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC)

Salah satu yang sudah dicapai oleh Indonesia ditingkat diplomasi adalah pengesahan Palestina menjadi Negara Peninjau di PBB yang memiliki simbol politik yang sangat penting

Soal regional seperti ASEAN, Menlu Marty pun memuji kinerja dari Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pittsuwan yang akan mengakhiri tugasnya pada tanggal 31 Desember mendatang serta siap bekerja sama dengan penggantinya yang berasal dari Vietnam

“Sekjend Surin sudah melakukan tugasnya sebagai Sekretaris maupun sebagai jenderal. masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan adalah bagaimana membentuk satu komunitas ASEAN yang kuat semoga pada masa tugas Sekjend yang Baru bisa terealisasi, “ ucap Menlu Marty


Ketika disinggung soal Papua dan terbatasnnya akses jurnalis asing ketika meliput di Papua, Menlu Marty mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait jika memang itu terjadi, tetapi isu Papua bukan menjadi isu internasional namun Indonesia tetap mendapatkan dukungan dari forum internasional yang mendukung wilayah tersebut menjadi bagian dari NKRI.

“Papua bukan internasional issue, namun ini inisiatitf dr forum internasional utk mendukung keberadaan Papua dalam wilayah Indonesia soal insiden Papua sudah diatasi oleh pihak kepolisian setempat dan ini sedang dalam proses, kasus ini juga menjadi tanggung jawab serta komitmen dari pemerintah jika ada visa brmasalah dlm kunjungan ke Papua silakan beritahu saya nanti says check kepada pihak terkait di Kemlu,” ujar Menlu Marty


Selain perkembangan kawasan dan global, Marty juga menyorot mengenai masalah perlindungan WNI akibat konflik di Suriah.

Dikatakannya, sejak konflik meletus, Pemerintah Indonesia telah melakukan 43 operasi. Tercatat, 4.013 WNI berhasil dievakuasi, baik dilakukan secara langsung oleh Pemerintah maupun difasilitasi oleh pihak lain. Saat ini, sekitar 300 WNI sedang dalam penanganan KBRI.