Maaf sebelumnya kalau ada yang baca ini merasa keberatan soal judul yang w tulis di atas tetapi itu lah yang terjadi.
Kenapa w tulis judul di
atas pasti ada sebabnya ini juga berkaitan dengan apa yang w kerjain yaitu
sebagai buruh media.
Kejadian ini sebenarnya
sudah berlangsung di akhir April hingga minggu pertama bulan Mei, bukan basi
atau apa tapi w berpikir alangkah bagusnya setelah acara berakhir.
Okey kita mulai,
pembukaan Pekan HAM yang dibuat oleh sebuah badan penggiat HAM Korea Utara
(NKHR) bersama mitra sejenisnya di Indonesia yaitu KontraS dan LIPI membuat
sebuah acara untuk mengingatkan dunia akan bahaya Korea Utara jika terus
melakukan kebijakan negara seperti ini.
Pembukaan berlangsung
tanggal 28 April 2014 kemarin, w pun hadir dalam acara tersebut walau saat itu
hujan deras dan memutuskan untuk memesan taksi BlueBirdGroup mengingat waktu
dimana pembukaan pada pukul 18.00
Akhirnya w pun
mendapatkan taksi dan meluncur ke daerah Menteng tepatnya di Galeri Cemara yang
terletak di Cemara 6 sebuah tempat yang sebenarnya rumah pribadi namun sebagian
wilayahnya dihibahkan menjadi tempat museum dan galeri serta penginapan.
Setelah sampai di depan
Galeri Cemara w pun membayar taksi yang ternyata salah sangka dimana kalau
pesan taksi itu walau di argo tercetak
misal IDR7,000 kita tetap bayar IDR40,000 karena aturan yang berlaku ketika
memesan taksi.
Setelah membayar
IDR40,000 w pun turun dan beranjak masuk ke dalam dimana w melewati sebuah
mobil diplomat yang ternyata kepunyaan Kedutaan Besar Republik Korea, dan
iseng-iseng pun w photo walaupun itu sangat dilarang dalam etika hubungan
internasional.
W pun masuk ke dalam
yang ternyata acaranya belum mulai, w pun mengantri untuk menuliskan di buku
tamu.
Setelah menulis dibuku
tamu, w pun masuk ke dalam sebuah ruangan besar dimana disana ditampilkan semua
tentang Korea Utara
Dan w memulai dari
sebuah pajangan tentang jadwal kegiatan Pekan HAM Korea Utara tersebut,
kemudian barulah masuk ke ruang tengah penuh dengan gambar poster karikatur.
Dimulai dari sebelah kiri
dimana menampilkan tentang apa arti HAM tersebut dari seorang Dali Lama dalam
tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan Korea.
Setelah itu diorama
tentang sejarah Korea, mulai dari dinasti, perang Korea hingga kemerdekaan
Korea Selatan dan Korea Utara termasuk gambar satelit perkembangan dimana Korea
Selatan sangat maju perkembangan ekonomi dan demokrasinya tapi sebaliknya Korea
Utara masih tetap dengan awal bahkan lebih parah.
Setelah melihat peta
satelit kedua negara, kemudian w pun dibuka kan mata tentang sebuah peta dimana
itu adalah peta dari lokasi kamp tahanan politik Korea Utara yang sangat
mengerikan.
Di atas peta tersebut
ada kata-kata yang membuat w agak kaget dan merinding dimana terdapat tulisan,
“tempat dimana tidak ada kata kasih sayang, dan yang ada tembak di tembak !”
Sadiis lah kata-kata
nya namun itu lah yang terjadi di sana, dan pasti bertanya apakah benar tidak ada
kasih sayang disana ? silakan kesimpulan kan sendiri jika melihat apa yang w
tampilkan beberapa gambar di bawah ini.
Setelah melihat gambar,
maka inilah yang disebut tidak ada kata kasih sayang baik lisan maupun tulisan.
Gambar pertama yang w
lihat adalah Manusia Tidak Berharga dari Seekor Babi dimana para tahanan kamp
politik ini oleh Prajurit Korea Utara dikerahkan untuk membangun pos bawa tahan
dan untuk kebutuhan perut para tahanan ini mau tahu apa ? mereka mengkonsumsi
makanan di kandang babi selama tiga bulan !
Parahnya lagi adalah para
tahanan politik ini konsumsi makan sisa nasi, sawi putih, lobak dan tulang babi
dari kandang babi ! bahkan untuk minum pun mereka juga dari sisa babi… ckckckck
!
Setelah makan di
kandang, apakah itu sudah selesai bagi tahanan politik Korea Utara ?! belum !
masih ada lagi, seperti harus menahan tangis dan sakit dari siksaan prajurit Korea Utara !
masih ada lagi, seperti harus menahan tangis dan sakit dari siksaan prajurit Korea Utara !
Ini bagi w sangat parah
dimana, cara berlatih para prajurit ini dalam menghadapi musuh adalah dengan
tahanan politik yang diikat pada sebuah batang kayu sebagai “samsak hidup”
mereka.
Selama mereka menjadi
sasaran latihan para prajurit, para tahanan politik ini dilarang untuk
berbicara atau bergerak apapun walaupun kondisinya sudah sangat parah dimana
tulang patah dan berdarah-darah, sadis !
Kemudian kalau banyak tahanan
politik atau maling ayam pun ketika masuk ke dalam tahanan pasti akan diberikan
baju khusus atau pakaian yang mereka dapatkan dari keluarga ketika berkunjung
lantas apakah itu berlaku juga di Korea Utara ?!
TIDAK ! para tahanan
politik ini harus bisa “kreatif” dalam memenuhi kebutuhan mereka mulai dari
alas kaki, pakaian dan lainnya karena mengingat Korea Utara memiliki musim yang
berganti beda dengan Indonesia hanya mengenal panas dan hujan.
Karena di negaranya Kim
Jong-un Salju pun turun disana dan bisa dibayangkan bagaiamana ceritanya ketika
salju turun dan mereka harus merasakan dinginnya salju hingga menusuk tulang
mereka dan kalau tidak ada pelindung makan bisa tewas dalam pelan-pelan… !
Lantas bagaimana mereka
tinggal selain di kandang Babi ? ternyatan tempat tinggal para tahanan politik
dimana rumah tersebut terdiri dari tanah liat untuk dinding serta jeraminya
untuk atap dan ditopang tiang untuk menyangga supaya tidak runtuh ketika hujan.
Dan rumah itu harus
dihuni sekitar 5-6 keluarga dan bayangkan bagaimana sumpeknya rumah itu kalau
satu keluarga terdiri dari lima kepala ? ckckckck…
Kemudian ada lagi
dimana tahanan wanita terutama yang hamil dimana berdiri di atas meja untuk
melakukan ilustrasi waktu pake tangannya berdasarkan apa yang diperintahkan
para prajurit.
Selain itu ada juga
dimana para penghuni harus menerima siksaan jika ketahuan ama prajurit sedang
mengunyah atau menelan makanan, kalau itu terjadi ya siap-siap badan diikat di
pohon posisi terbalik kepala ditaruh di bawah dan dibagian dada di tending
hingga makanan yang ada di mulut keluar.
Apakah cuma sampai
disitu, ternyata tidak. ini buktinya dimana mereka punya sistem aborsi yang bagi w sangat aneh
dan ngilu amp ke dalam tulang.
Dimana ketika ada
wanita hamil dan prajurit menginginkan aborsi maka si wanita tersebut disuruh
telentang, kemudian di atas perut hamilnya ditaruh sebuah papan kayu lebar dan
apa yang terjadi ?
Dibawah todongan
senapan prajurit, dua tahanan politik Korea Utara melakukan kegiatan seperti
permainan “jungkat-jangkit” ketika jaman TK (silakan bayangkan sendiri)
Dan yang fatal dari
kamp tahanan politik ini adalah bahwa sebutir gandum itu bagi para tahanan ini
LEBIH BERHARGA daripada berlian atau apapun kenapa begitu ?
Ya karena para tahanan
itu tidak mendapatkan asupan pangan dari para prajurit jadi mereka sendiri
mencarinya, klo di awal w bilang Tikus menjadi barang berharga maka biji gandum
pun demikian.
Bahkan ketika para
tahanan politik ini melihat hewan seperti lembu, sapi atau apapun makan biji
gandum maka si tahanan pun menunggu hewan itu hingga (maaf) buang air besar dan
mengkorek kotorannya untuk mengambil biji gandum, bersihin dan makan ! (silakan
dibayangkan)
Nah setelah melihat itu
w pun naik ke atas untuk mengikuti pembukaan pekan HAM Korea Utara yang dihadiri
oleh Pelapor Khusus PBB untuk Korea Utara, Marzuki Darusman, Mantan Menteri
Unifikasi Korea, pejabat kedutaan Korea Selatan dan tamu yang juga beberapa
komunitas internasional.
Silakan melihat
tayangan dibawah ini
Setelah mengikuti
prosesi pembukaan maka dilanjutkan dengan ramah tamah serta makan malam
disamping melihat-lihat gambar-gambar yang tadi w sebut di atas.
Akhirnya w pun pulang
ke rumah, selama Pekan HAM ini w hanya mengikuti yang bersifat humanis bukan
sekedar diskusi.
Mau tau kelanjutan w
dengan Pekan HAM Korea Utara ini, nantikan selanjutnya termasuk soal ributnya
staff kedubes Korut dengan para panitia Pekan HAM Korea Utara
Galeri Cemara, 280414
@Lorcasz