Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu
menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang
penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis
dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari
pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar,
sekali lagi maaf.
Di saat para ratusan warga lintas
agama merayakan dan mengikuti kegiatan kegiatan lintas agama se-dunia di
Kawasan Senayan pada minggu pagi beberapa ratus kilometer dari lokasi
kegiatan tersebut tepatnya di sebuah desa kawasan Pandeglang terjadi
sebuah kejadian yang mengakibatkan 3 orang tewas dan 6 orang luka berat
karena aksi oleh orang-orang yang merasa dirinya DIUTUS oleh Tuhan untuk
menghancurkan apa yang tidak dikenankan oleh Tuhan.
3
orang tewas tersebut adalah warga Ahmadiyah sebuah aliran agama yang
pola pikir dan ibadatnya yang berbeda dengan suatu agama dalam hal ini
agama Islam. Akibat dari kejadian banyak sekali pejabat berkomentar
layaknya dagelan seni panggung di mana semua berkoar-koar agar kasus ini
di tuntaskan tetapi apakah akan di tuntaskan ? kasus-kasus yang serupa
saja sampai sekarang tidak ada akhirnya dalam hal pengungkapan pelaku
dan ganjaran hukuman yang setimpal !
Penulis tidak akan
menjabarkan tentang isi ajaran ini, tetapi penulis merasa prihatin
dengan apa yang di rasakan oleh para jemaah Ahmadiyah, padahal kalau mau
dilihat “umur” dari agama Ahmadiyah ini hampir sama dengan lahirnya
negara ini bahkan mereka pun membantu negara ini baik fisik maupun non
fisik untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Merdeka, tetapi hal ini
tidak pernah terlintas dalam pikiran para pemimpin negara saat ini
seperti Presiden Republik Indonesia, Menteri Koordinator Politik, Hukum
dan Keamanan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung Republik Indonesia !
Kenapa
penulis mengatakan bahwa Ahmadiyah mempunyai peran sangat besar dalam
mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia yang sekarang terlupakan oleh
para pejabat negara ini yang berkantor di kawasan Merdeka Selatan dan
Barat, kita bisa lihat para anggota Ahmadiyah aktif bersama-sama dengan
pejuang lainnya mengangkat senjata SEBAGAI anggota BKR-TKR ataupun
laskar-laskar rakyat atau badan-badan perjuangan lainnya seperti KOWANI,
KNI. Bahkan Ketua PB Ahmadiyah pada waktu itu yaitu (alm) R. Mohammad
Muhyiddin seorang pegawai tinggi di Indonesia AKTIF dalam mempertahankan
kedaulatan RI yang pertama di Jakarta. Bahkan dalam waktu perayaan HUT
Kemerdekaan RI yang pertama, beliau DIANGKAT sebagai Sekretaris Panitia
dan beliau sendiri pada hari perayaan Kemerdekaan RI pertama MEMIMPIN
BARISAN PAWAI DENGAN MEMEGANG BENDERA SANG SAKA MERAH PUTIH !! tetapi
tragis bagi beliau delapan hari sebelum hari acara di culik oleh Belanda
dan HINGGA KINI keberadaannya pun tidak diketahui kabar yang beredar
mengatakan bahwa beliau di bawa ke wilayah Depok dan langsung di
eksekusi..
Ada juga seperti Saudara Maulwi Ahmad
Nuruddin dan Haji Sadruddin Yahya Pontoh dimana mereka giat sekali
mengunjungi pemusatan atau tempat tentara India yang ada di Jakarta
untuk menjelaskan dalam bahasa Urdu dan Inggris kepada mereka tentang
kebenaran dan kesucian perjuangan bangsa Indonesia hingga banyak dari
tentara India menjadi insafidan MELARIKAN DIRI yang kemudian BERGABUNG
dan BERJUANG dengan bangsa Indonesia. Kemudian ada lagi Bapak Abdul
Wahid HA dan Malik Azaz Ahmad Khan yang AKTIF SEBAGAI PENYIAR RRI untuk
siaran bahasa Urdu untuk memperkenalkan perjuangan dan kemerdekaan
Bangsa Indonesia ke negara India dan dunia..
Para
Jemaah Ahmadiyah di Sumatera Barat dan Sumatera Utara TIDAK KETINGGALAN
mengambil bagian dalam perjuangan fisik melawan Belanda, SEBAGAI CATATAN
dan RENUNGAN SECARA NURANI bahwa ketika Republik Indonesia MEMERLUKAN
PINJAMAN uang dari rakyat maka anggota Jemaat Ahmadiyah DENGAN SPONTAN
MEMBERIKAN dengan segenap kemampuan yang ada, tidak sedikit jumlah uang
yang di berikan oleh jemaaah ini seperti yang dilakukan oleh Jemaah
Ahmadiyah Cabang Garut !!
Kemudian siapa yang tidak
kenal dengan lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu kebangsaan negara
ini, lagu ini di ciptakan oleh seorang AHMADIYAH yang bernama Wage
Rudolf Supratman atau biasa di kenal sebagai W.R. Supratman walaupun
pada menjelang ajalnya dan akan di kebumikan hanya di dampingi oleh
koleganya dan rakyat pun tidak tahu ketika itu kalau yang akan di
kebumikan adalah tokoh yang telah membuat lagu kebangsaan !!
Bahkan
anak muda mahasiswa kedokteran jaket kuning yang menjadi korban
pergolakan Politik tahun 1960-an dimana awal kejatuhan kepemimpinan
Soekarno yang sering disebut sebagai Pahlawan Amanat Penderitaan
Rakyat-Ampera, Arif Rahman Hakim adalah seorang warga Ahmadiyah
Dari
cerita-cerita yang penulis utarakan di atas tadi terlepas anda percaya
atau tidak, masih kah kita khususnya para pelaku atau kelompok yang
mengatasnamakan Agama dan garis keras ini dan juga pejabat negara ini
khususnya Kementerian Agama Republik Indonesia berniat untuk MEMBUBARKAN
AHMADIYAH ?!
Bukan penulis membela Ahmadiyah atau
apapun, tetapi kalau mau diukur atau di bandingkan memangnya para
orang-orang atau kelompok yang mengatasnamakan Agama baik itu
konservatif hingga fundamentalis radikal (tidak perlu penulis sebutkan
satu-satu tetapi anda sudah tahu siapa aja mereka) SUDAH BERPRESTASI apa
untuk negara ini jika kita melihat PRESTASI dari para kawan-kawan
Ahmadiyah !
Percuma di bentuk Satuan Tugas TIDAK JELAS
(Satgas) untuk menginvestigasi kasus ini kalau pemimpinnya pun PERNAH
bermasalah dalam hal HAM ketika bertugas di Sulawesi Selatan,
satu-satunya cara biarlah mereka hidup dengan ideologinya lagipula
mereka dalam beraktivitas TIDAK PERNAH melakukan yang namanya
AHMADIYAHISASI memangnya kelompok-kelompok yang bernamakan Tuhan dan
Agama itu yang selalu mengAGAMAISASI suatu agama dan akhirnya memecah
belah seperti kasus Ambon, Sampit, Sambas beberapa tahun lalu benar
tidak ? Pemerintah kita CUMA BISA REAKTIF tetapi tidak pernah ada solusi
yang membuat jera seperti kasus Penusukan anggota Jemaat HKBP Ciketing
dimana para pelaku HANYA di tampar dengan hukuman 6-10 BULAN sementara
apa yang menjadi HAK daripada para jemaat ini yang mana tanah itu tanah
mereka sendiri TIDAK BISA DIBANGUN tempat ibadah PADAHAL ITU TANAH
MEREKA SENDIRI !!!!
Jadi kiranya kita semua JANGAN LIAT
Ahmadiyah dari cara mereka beribadat walaupun sangat berbeda tetapi
LIHAT-lah prestasi yang mereka korbankan demi kemerdekaan negara ini dan
kiranya para pemimpin di negara ini seperti Presiden Republik
Indonesia, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Republik
Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jaksa Agung
dan juga kelompok-kelompok agama yang menentang Ahmadiyah UNTUK BELAJAR
KEMBALI sejarah Indonesia termasuk salah satunya Ahmadiyah SEBELUM
BERBICARA soal penanganan kasus ini kalau perlu mampir ke Perpustakaan
Nasional untuk baca sejarah Ahmadiyah di Indonesia !!!
Benarkah
Ahmadiyah beraliran sesat jika melihat prestasi mereka yang rela
berkorban baik fisik maupun moril terhadap negara ini supaya merdeka dan
menjadi negara ATAU kelompok-kelompok agama dan pejabat-pejabat negara
ini yang meminta mereka BUBAR yang SEBENARNYA SESAT DALAM AGAMA maupun
NURANI ?!
Buat kawan-kawan Ahmadiyah, terima kasih atas
usaha dan jasa-jasa kalian dalam membawa Indonesia ini merdeka dan
menjadi negara walaupun saat ini anda selalu di pojokkan dan di zalimi
tetapi Tuhan tahu apa yang anda kerjakan untuk negara ini adalah
pekerjaan yang sangat mulia sekali, dan penulis TIDAK AKAN PERNAH LUPA
akan jasa-jasa kalian kawan !!!