TOKYO, - Selain mengikuti
acara Konferensi Internasional tentang Kebencanaan, Wakil Presiden RI Jusuf
Kalla (JK) tidak menyia-nyiakan kesempatan ke Jepang ini untuk bertemu dengan
para pelaku usaha negeri sakura tersebut.
Dalam pertemuan dengan para
pelaku usaha dari Jepang, Wapres meminta agar mereka membantu meningkatkan
ekspor dari Indonesia terutama pada bidang otomotif, infrastruktur, migas dan
kelistrikan.
Menurut JK sebagaimana
diinformasikan Menteri Perindustrian yang menemaninya dalam pertemuan tersebut
bidang ini adalah sektor prioritas pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi hingga 7 persen dalam lima tahun mendatang.
“Salah satunya kerja sama
investasi dengan Yamaha untuk meningkatkan produksi motor R25 yang berkapasitas
mesin 250cc dengan tujuan pasa ekspor ke beberapa negara di Amerika, Eropa dan
Jepang,”ucapnya dalam penjelasan tertulis.
Dalam pertemuan ini juga
disepakati beberapa komitmen antar pelaku usaha Jepang akan menanamkan
investasinya di tanah air.
Bahkan ada pemain lama akan
meningkatkan jumlah investasinya di Tanah Air walau tidak merinci berapa
nominal angka pastinya.
Dalam pertemuan ini nampak
hadir sejumlah pimpinan perusahaan besar Jepang antara lain Presiden Tokyo Gas
Michiaki Hirose, Representative Director / Executive Vice Presiden Mitsui &
Co Ltd Shintaro Abe serta Chairman Inpex Corporation Naoki Kuroda.
Selain dihadiri para
pimpinan perusahaan besar Jepang, dalam pertemuan ini JK didampingi oleh
Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala BKPM Franky Sibarani, Ketua Tim
Ekonomi Wapres Sofjan Wanandi serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI
untuk Kerajaan Jepang, Yusron Ihza Mahendra.
Sebagai informasi, dalam
kuartal pertama hingga ketiga tahun 2014 investasi Jepang di Indonesia tercatat
USD2,04 miliar yang menempatkan negara itu pada posisi kedua setelah Singapura yang
bernilai investasi sekitar USD4,89 pada periode yang sama.
Rincian investasi Jepang di
Indonesia dapat dilihat pada sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi
serta logam dengan nilai USD880,6 juta. Sedangkan industri elektronik dan mesin
yang ada di Indonesia bernilai investasi sekitar USD384,5 juta
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz