Minggu, 15 Maret 2015

Kunjungan Ke Jepang, JK Rayu Investor untuk Ekspor Indonesia

TOKYO, - Selain mengikuti acara Konferensi Internasional tentang Kebencanaan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) tidak menyia-nyiakan kesempatan ke Jepang ini untuk bertemu dengan para pelaku usaha negeri sakura tersebut.

Dalam pertemuan dengan para pelaku usaha dari Jepang, Wapres meminta agar mereka membantu meningkatkan ekspor dari Indonesia terutama pada bidang otomotif, infrastruktur, migas dan kelistrikan.

Menurut JK sebagaimana diinformasikan Menteri Perindustrian yang menemaninya dalam pertemuan tersebut bidang ini adalah sektor prioritas pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen dalam lima tahun mendatang.

“Salah satunya kerja sama investasi dengan Yamaha untuk meningkatkan produksi motor R25 yang berkapasitas mesin 250cc dengan tujuan pasa ekspor ke beberapa negara di Amerika, Eropa dan Jepang,”ucapnya dalam penjelasan tertulis.

Dalam pertemuan ini juga disepakati beberapa komitmen antar pelaku usaha Jepang akan menanamkan investasinya di tanah air.

Bahkan ada pemain lama akan meningkatkan jumlah investasinya di Tanah Air walau tidak merinci berapa nominal angka pastinya.

Dalam pertemuan ini nampak hadir sejumlah pimpinan perusahaan besar Jepang antara lain Presiden Tokyo Gas Michiaki Hirose, Representative Director / Executive Vice Presiden Mitsui & Co Ltd Shintaro Abe serta Chairman Inpex Corporation Naoki Kuroda.

Selain dihadiri para pimpinan perusahaan besar Jepang, dalam pertemuan ini JK didampingi oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala BKPM Franky Sibarani, Ketua Tim Ekonomi Wapres Sofjan Wanandi serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Jepang, Yusron Ihza Mahendra.

Sebagai informasi, dalam kuartal pertama hingga ketiga tahun 2014 investasi Jepang di Indonesia tercatat USD2,04 miliar yang menempatkan negara itu pada posisi kedua setelah Singapura yang bernilai investasi sekitar USD4,89 pada periode yang sama.

Rincian investasi Jepang di Indonesia dapat dilihat pada sektor kendaraan bermotor dan alat transportasi serta logam dengan nilai USD880,6 juta. Sedangkan industri elektronik dan mesin yang ada di Indonesia bernilai investasi sekitar USD384,5 juta



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz